Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Airlangga: Gelora Sektor Riil Pulihkan Ekonomi Kita
Peluang Resesi Kecil
Rabu, 3 Agustus 2022 06:20 WIB
Sebelumnya
Berdasarkan hasil survei, level ekspansi PMI Manufaktur Indonesia ini mengalami laju peningkatan tertinggi sejak April 2022. Umumnya karena ditopang permintaan domestik yang semakin solid.
Peningkatan permintaan domestik menjadi insentif bagi dunia usaha untuk terus meningkatkan produksi. Hasilnya, lapangan pekerjaan baru terbuka luas yang berdampak positif dan lebih inklusif.
Karena itu, Pemerintah akan terus mendorong bangkitnya aktivitas produksi. Khususnya pada sektor-sektor yang memiliki dampak pengganda yang besar.
“Penyederhanaan berbagai regulasi juga terus diupayakan sebagai bentuk komitmen Pemerintah meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia,” kata Airlangga.
Baca juga : Erick: Jangan Sampai, Kita Tertinggal Dan Menyesal
Menurutnya, berbagai indikator makro ekonomi yang semakin membaik juga telah menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi berbagai negara.
Hingga Triwulan II-2022, realisasi investasi telah mencapai Rp 302,2 triliun atau meningkat 35,5 persen (yoy), dan menciptakan lapangan kerja untuk 320.534 tenaga kerja Indonesia.
“Capaian investasi ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 163,2 triliun atau tumbuh 39,7 persen (yoy). Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 138 triliun dengan pertumbuhan 30,8 persen (yoy),” ungkap Airlangga.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, pemulihan domestik menjadi faktor utama dari kinerja positif manufaktur Indonesia.
Baca juga : Pemulihan Perekonomian Tetap Terjaga
Hal ini sejalan dengan pengendalian pandemi Covid-19 yang semakin baik, seiring terus terakselerasinya tingkat vaksinasi penuh.
“Intervensi melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang terus diperkuat diharapkan mampu menjaga momentum pemulihan ini,” ujar Febrio.
Selain itu, tekanan harga khususnya non-energi dunia yang mulai mereda secara gradual, juga diharapkan terus menjadi faktor positif ke depannya.
Karena itu, Febrio mengingatkan semua pihak tetap mewaspadai dampak perlambatan ekonomi dunia. Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan perdagangan dunia dalam World Economic Outlook (WEO) yang direvisi -0.9 poin presentase di tahun 2022.
Baca juga : Bertemu METI, Airlangga Perkuat Kerja Sama Ekonomi RI-Jepang
Selain dinamika ekonomi global, stabilitas harga domestik akan terus menjadi perhatian, seiring dengan tren inflasi yang meningkat pada Juli 2022 yang mencapai 4,94 persen (yoy), naik dari Juni yang hanya 4,35 persen.
“Namun, tingkat inflasi Indonesia secara keseluruhan masih lebih rendah dibandingkan negara lain, seperti Uni Eropa (angka estimasi resmi 8,9 persen),” pungkasnya. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya