Dark/Light Mode

Airlangga: Gelora Sektor Riil Pulihkan Ekonomi Kita

Peluang Resesi Kecil

Rabu, 3 Agustus 2022 06:20 WIB
Menko Airlangga Hartarto dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022 bertema Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pasca Pandemi, di Jakarta, Selasa (2/08). (ekon.go.id).
Menko Airlangga Hartarto dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022 bertema Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pasca Pandemi, di Jakarta, Selasa (2/08). (ekon.go.id).

 Sebelumnya 
Berdasarkan hasil survei, level ekspansi PMI Manufaktur Indonesia ini mengalami laju peningkatan tertinggi sejak April 2022. Umumnya karena ditopang permintaan domestik yang semakin solid.

Peningkatan permintaan do­mestik menjadi insentif bagi dunia usaha untuk terus meningkatkan produksi. Hasilnya, lapangan pekerjaan baru terbuka luas yang berdampak positif dan lebih inklusif.

Karena itu, Pemerintah akan terus mendorong bangkitnya aktivitas produksi. Khususnya pada sektor-sektor yang memiliki dampak pengganda yang besar.

“Penyederhanaan berbagai regulasi juga terus diupayakan sebagai bentuk komitmen Pe­merintah meningkatkan kemu­dahan berusaha di Indonesia,” kata Airlangga.

Baca juga : Erick: Jangan Sampai, Kita Tertinggal Dan Menyesal

Menurutnya, berbagai indika­tor makro ekonomi yang se­makin membaik juga telah men­jadikan Indonesia sebagai tujuan investasi berbagai negara.

Hingga Triwulan II-2022, real­isasi investasi telah mencapai Rp 302,2 triliun atau meningkat 35,5 persen (yoy), dan menciptakan lapangan kerja untuk 320.534 tenaga kerja Indonesia.

“Capaian investasi ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 163,2 triliun atau tumbuh 39,7 persen (yoy). Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 138 triliun dengan pertumbuhan 30,8 persen (yoy),” ungkap Airlangga.

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, pemulihan domestik menjadi faktor utama dari ki­nerja positif manufaktur Indo­nesia.

Baca juga : Pemulihan Perekonomian Tetap Terjaga

Hal ini sejalan dengan pengendalian pandemi Covid-19 yang semakin baik, seiring terus terakselerasinya tingkat vaksi­nasi penuh.

“Intervensi melalui Program Pe­mulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang terus diperkuat diharapkan mampu menjaga momentum pe­mulihan ini,” ujar Febrio.

Selain itu, tekanan harga khususnya non-energi dunia yang mulai mereda secara gradual, juga diharapkan terus men­jadi faktor positif ke depannya.

Karena itu, Febrio mengingat­kan semua pihak tetap mewaspa­dai dampak perlambatan ekonomi dunia. Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan perdagangan dunia dalam World Economic Outlook (WEO) yang direvisi -0.9 poin presentase di tahun 2022.

Baca juga : Bertemu METI, Airlangga Perkuat Kerja Sama Ekonomi RI-Jepang

Selain dinamika ekonomi global, stabilitas harga domestik akan terus menjadi perhatian, seiring dengan tren inflasi yang mening­kat pada Juli 2022 yang mencapai 4,94 persen (yoy), naik dari Juni yang hanya 4,35 persen.

“Namun, tingkat inflasi Indo­nesia secara keseluruhan masih lebih rendah dibandingkan nega­ra lain, seperti Uni Eropa (angka estimasi resmi 8,9 persen),” pungkasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.