Dark/Light Mode

Kenaikan Harga Solar Dan Pertalite Masih Digodok

Subsidi BBM Ibarat Buah Simalakama

Jumat, 26 Agustus 2022 06:35 WIB
Ilustrasi. Pengendara sepeda motor melakukan pengisian BBM Petralite di salah satu SPBU di Jakarta, Kamis (29/12/2021). (Foto: DWI PAMBUDO / RM)
Ilustrasi. Pengendara sepeda motor melakukan pengisian BBM Petralite di salah satu SPBU di Jakarta, Kamis (29/12/2021). (Foto: DWI PAMBUDO / RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah masih menggodok skenario kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite. Berbagai opsi penyaluran juga disusun. Salah satu opsi yang muncul, BBM Subsidi hanya diberikan kepada rakyat miskin penerima bantuan sosial (bansos).

Pemerintah ingin penyaluran BBM subsidi tepat sasaran dan dinikmati yang berhak. Untuk itu, muncul opsi dalam pembahasan, penerima BBM Subsidi adalah mereka yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang disusun oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Selama ini, DTKS menjadi acuan data penerima bansos bagi rakyat miskin.

Baca juga : Penetapan Harga Gas 7 Dolar AS Per MMBTU Bisa Kerek Penerimaan Negara

“Kami dukung program tepat sasaran yang sudah digulirkan dengan menggunakan data yang ada di DTKS untuk dimanfaat­kan. Dibutuhkan koordinasi lagi dengan instansi lain terkait,” kata Menteri Energi dan Sum­ber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam rapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Arifin mengatakan, rencana ini memang belum diputuskan, namun sudah dibahas dengan berbagai instansi.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Korlantas Polri untuk mendapatkan data kendaraan. Hal ini dilakukan untuk menyusun dan menggolongkan kendaraan penerima subsidi.

Baca juga : Kukuhkan Guru Besar, Universitas Bakrie Makin Diakui Masyarakat Dunia

“Biasanya dalam Buku Pemi­lik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan di Surat Tanda Nomor Ken­daraan (STNK) ada kapasitas kubik (cc) kendaraan berapa, dan kapasitas volumenya berapa. Ini jadi acuan untuk penerima subsidi,” ungkap Arifin.

Sebelumnya, sejumlah Men­teri Kabinet Indonesia Maju telah melaksanakan rapat koor­dinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekono­mian, Rabu (24/8).

Beberapa menteri yang mera­pat ke kantor Menko Pereko­nomian Airlangga Hartarto, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mentri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Baca juga : BBM Buah Simalakama

Sekretaris Kementerian Koor­dinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengata­kan, dalam pertemuan tersebut, keputusan terkait skenario BBM bersubsidi masih dibicarakan dengan lintas kementerian.

Intinya, masalah kenaikan harga dan penyaluran BBM ber­subsidi dan penugasan akan me­libatkan kementerian dan lem­baga lainnya untuk turut andil. Pasalnya, keputusan kenaikan harga harus dipertimbangkan dan penuh kehati-hatian.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.