Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kenaikan Harga Solar Dan Pertalite Masih Digodok
Subsidi BBM Ibarat Buah Simalakama
Jumat, 26 Agustus 2022 06:35 WIB
Sebelumnya
Menurut Susiwijono, masih banyak menteri dan pimpinan Kementerian/Lembaga lain yang harus dilibatkan.
“Urusan BBM ini sesuatu yang sangat penting, dan mempengaruhi semua aspek. Sehingga harus hati-hati betul dalam mengambil keputusan,” katanya kepada awak media di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, kemarin.
Dia mencontohkan, komunikasi harus dilakukan dengan Menteri Perhubungan. Pasalnya, kenaikan harga BBM ini menyangkut aspek transportasi.
Kemudian, karena masih ada bantalan sosial dalam menyalurkan BBM bersubsidi, nanti Kemenko Perekonomian harus bicara dengan Kemensos.
Baca juga : Penetapan Harga Gas 7 Dolar AS Per MMBTU Bisa Kerek Penerimaan Negara
Kemudian harus disampaikan juga ke publik secara bagus, bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Termasuk komunikasi dengan Menteri Perindustrian terkait Solar untuk menggerakkan mesin industri.
“Nanti kami sampaikan juga ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Karena biaya konstruksi pasti akan bengkak kalau BBM naik,” terangnya.
Susiwijono juga menjelaskan, pembahasan skenario BBM bersubsidi juga berkaitan dengan anggaran subsidi BBM yang harus dijaga, karena sudah mencapai Rp 502 triliun.
“Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Tidak mudah karena dampaknya pasti ke inflasi, ke daya beli masyarakat, ke pertumbuhan ekonomi, harus dijaga semuanya,” terangnya.
Baca juga : Kukuhkan Guru Besar, Universitas Bakrie Makin Diakui Masyarakat Dunia
Susiwijono juga mengungkap, semua pembahasan oleh para menteri nantinya akan dilaporkan ke Presiden Jokowi, untuk selanjutnya meminta arahan.
Pilihan Sulit
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, rencana Pemerintah menaikkan harga BBM jenis Solar dan Pertalite, sudah tepat.
Di satu sisi, harga jual kedua jenis BBM tersebut di bawah harga keekonomian. Di sisi lain, jika dilakukan penambahan subsidi, akan membuat beban anggaran makin meningkat.
Baca juga : BBM Buah Simalakama
“Penambahan subsidi akan terbentur kapasitas fiskal terbatas. Semakin besar subsidi, beban anggaran meningkat. Belum lagi konsumsi ikut naik, juga karena banyak diselewengkan,” kata Fabby di Jakarta, kemarin.
Meski demikian, dia mengingatkan Pemerintah berhati-hati mengambil kebijakan BBM subsidi. Karena berdampak besar terhadap inflasi dan daya beli masyarakat.
“Ya bagi Pemerintah, ini buah simalakama. Sama-sama pilihan sulit. Saya mendukung kenaikan harga BBM dengan catatan Pemerintah menyiapkan jaring pengaman sosial,” jelas Fabby. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya