Dark/Light Mode

Harga Telur Sering Fluktuaktif

BUMN Pangan Didorong Garap Bisnis Perunggasan

Minggu, 28 Agustus 2022 07:30 WIB
Direktur Utama Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan. (Foto: KBUMN).
Direktur Utama Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan. (Foto: KBUMN).

 Sebelumnya 
“Memang ada siklus tahunan, 3 sampai 4 kali setahun ada gejolak naik, seperti roller coaster,” ujarnya, di acara Ngobrol Pagi (Ngopi) Bareng BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/8).

Menurutnya, naiknya harga telur ayam yang sempat tembus Rp 33 ribu per kg menimbulkan dilema. Sebab, peternak saat ini merasa diuntungkan bila dibandingkan dengan 5-6 bulan lalu, saat harga telur ayam turun ke angka Rp 18 ribu per kg.

Apalagi penurunan harga saat itu tidak diimbangi dengan penurunan biaya produksi. Sementara biaya pakan ternak mengalami kenaikan. Sehingga peternak harus meng-cover HPP (Harga Pokok Penjualan) di saat rugi.

Baca juga : Gelar `Hari Keberlanjutan`, Maybank Dorong Praktik Bisnis Keberlanjutan Di Semua Sektor Usaha

Karenanya, sambung Frans, upaya pedagang menaikkan harga ini bukan untuk mendulang cuan, tetapi untuk menutupi harga telur ayam yang sempat anjlok.

Selain itu, terjadinya kenaikan harga telur ayam ini juga dikarenakan tidak ada integrasi yang menyeluruh dari hulu ke hilir. Serta adanya permintaan telur yang tinggi, salah satunya terkait bantuan sosial (bansos), namun tidak diimbangi dengan hasil produksi maupun stok di pasaran.

Untuk itu, pihaknya bersama Badan Pangan Nasional (NFA/National Food Agency) terus berupaya mengatasi masalah ini. Tidak hanya komoditas telur dan ayam, tetapi juga komoditas lain yang juga belum memiliki kestabilan produksi dan harga.

Baca juga : Harga Telur Naik, Pak Mendag Diomongin Netizen

Menurutnya, persoalan ini tidak bisa dipecahkan oleh ID Food sendiri. Perlu kerja sama semua pihak, mulai dari produsen pakan, peternak, sampai ke hilir.

“Nanti kami akan masuk ke sana. Ada beberapa skema yang kami bangun, seperti sistem resi gudang agar ketika harga ayam jatuh, bisa offtake kemudian,” jelasnya.

Upaya lainnya, kata dia, dengan meningkatkan produktivitas jagung untuk pakan ternak. Sebab, porsi harga pakan jagung mencapai 50 persen dari ongkos produksi telur ayam.

Baca juga : Puan Ingatkan Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Hadapi Krisis Pertalite

“Tujuan kami, dorong swasembada atau produksi jagung untuk bisa bantu harga pakan lebih stabil,” akunya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.