Dark/Light Mode

Asuransi Dan QRIS Diyakini Bikin UMKM Kuasai Pasar Online

Sabtu, 10 September 2022 22:08 WIB
Webinar UMKM Goes To Digital Market yang diselenggarakan oleh AKURAT.CO, Kamis (8/9). (Foto: Istimewa)
Webinar UMKM Goes To Digital Market yang diselenggarakan oleh AKURAT.CO, Kamis (8/9). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kendati demikian, Direktur Utama BRI Insurance Fankar Umran mengungkapkan bahwa masih banyak UMKM yang belum memproteksikan usahanya atau melakukan manejemen resiko untuk usaha mereka. Padahal menurut Fankar, UMKM merupakan sebuah usaha perorangan yang masih rentan kebangkrutan dan sulit bangkit apabila terjadi hal-hal yang tidak terduga.

Menurutnya, hal ini masih sering dilupakan oleh semua pelaku usaha, atau bahkan menjadi sesuatu hal yang dikesampingkan.

"Selama ini, UMKM diakui selalu bicara pada dua hal, yaitu soal mendampingi dan berikan susbidi kredit atas usaha dan kemudahan, kemudian pilar kedua soal pembiayaan, maka pembiayaan modal dari perbankan. Dari sini ada yang dilupakan dan akan disampaikan, yaitu soal proteksi," tuturnya.

Baca juga : Bupati Apresiasi Dukungan Bane Raja Manalu Ke UMKM Di Karo

Dia menuturkan, proteksi dalam dunia usaha ini perlu dilakukan karena apabila usaha tanpa proteksi, UMKM cenderung akan mudah lebih jatuh, sehingga perlu dilakukan perlindungan resiko. Baik dari proteksi perlindungan aset, dan proteksi dari resiko adanya penipuan.

"Kalau risiko tanpa proteksi ini mereka akan jatuh. Ini penting untuk perlindungan risiko. Salah satu contoh dari risiko jeninsnya ada risiko aset dan risiko transaksi salah bayar dll, kena fraud atau penipuan itu bisa dilindungi dengan asuransi," jelas Fankar.

Bahkan, lanjutnya, pengusaha besar pun masih melupakan manajemen resiko usaha ini, karena sebagian dari pengusaha sendiri juga mengesampingkan soal ini. Padahal menurutnya, asuransi merupakan hal yang utama soal struktur keuangan UMKM.

Baca juga : Arief Wismansyah Dinobatkan Jadi Bapak UMKM Kota Tangerang

Sehingga bisa dikatakan mempunyai dan memiliki asuransi itu sendiri merupakan hal yang sangat penting adanya. Selain itu, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengusaha dalam melakukan manajemen risiko, terutama dari segi perlindungan aset seperti bencana dan kecelakaan. Kedua hal ini merupakan single risk dan sering juga luput dari pandangan pengusaha sehingga menjadikan mereka tidak berkelanjutan.

Fankar kemudian mengibaratkan pengusaha yang terlibat dengan kecelakaan, banyak yang meminta pertolongan kepada keluarganya, mungkin keluarga terdekat dari mereka bisa membantu, namun tidak semua pengusaha juga bisa membantu pertolongan ke keluarganya.

Pengusaha juga tidak mungkin juga langsung dengan mudah mendapatkan pinjaman keuangan dari lembaga keuangan seperti perbankan, bahkan sebenarnya mereka akan berpikir untuk kesekian kalimya untuk memberikan bantuan. "Ya otomatis itu jadi sulit untuk dibantu," imbuhnya.

Baca juga : Bisnis UMKM dan Perhotelan Di Kaltim Semakin Menggeliat

Kemudian, Fankar menambahkan bahwa pada pandemi Covid-19 kemarin, telah tercatat sekitar 80 persen UMKM telah meningkatkan adaptasi dan digitalisasi keuangan juga berkembang.

"Nah asuransi dari sini banyak yang meningkat bagi UMKM dan mereka juga sudah terbuka pada produk asuransi, namun baru 1 persen dari UMKM yang sadar untuk asuransi umum, sedangkan 17 persen dari mereka sudah mempunyai asuransi mikro," pungkasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.