Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Panen Tebu Perdana, Perhutani Bidik Swasembada Gula 2025

Senin, 12 September 2022 09:22 WIB
Panen tebu perdana Perhutani. (Foto: Ist)
Panen tebu perdana Perhutani. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perhutani melakukan panen tebu perdana di kawasan hutan seluas 387 Ha dengan potensi tebu giling sebesar 30.000 ton di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang.

“Panen tebu perdana menuju swasembada Gula pada 2025 ini  nantinya secara bertahap ada lahan seluas 18.256 Ha kawasan hutan yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman tebu secara mandiri hingga tahun 2024,” jelas Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto sesuai Panen tebu perdana yang dilakukan di Jombang pada Kamis (9/9). 

Dalam waktu dekat, tambahnya, akan dilakukan juga panen tebu seluas 187 Ha di KPH Ngawi dengan potensi produksi tebu giling 15.000 ton.

Baca juga : Bebas Bersyarat, Atut Masih Wajib Ikut Bimbingan Sampai 2025

Ikut hadir dalam kegiatan Panen perdana menuju Swasembada gula 2025 itu, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Rachman Ferry Isfianto, Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto, Direktur PTPN X Tuhu Bangun dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk Yudi Ermawan.

Pemerintah telah mencanangkan bahwa tahun 2025 sebagai tahun swasembada gula konsumsi, serta tahun 2030 sebagai swa sembada gula industri. Menghadapi hal tersebut Perhutani siap menjalin kolaborasi dengan PTPN dan RNI untuk mewujudkannya.

 Natalas menyampaikan pengembangan agroforestry tebu mandiri merupakan hal baru bagi Perhutani, yang menjadi sebuah inovasi dalam peningkatan produktivitas kawasan hutan dan penambahan revenue. “Panen tebu ini menjadi awal menuju swasembada gula dan ketahanan pangan,” ujarnya.

Baca juga : Persita Vs Madura United, Vera Waspada Lulinha

Melalui kajian legal, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyetujui pengesahan kawasan hutan seluas 8.000 Ha pada 2021 untuk dimanfaatkan sebagai lahan tebu.

Selanjutnya, secara bertahap ada lahan seluas 18.256 Ha kawasan hutan yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman tebu secara mandiri hingga tahun 2024. Pada tahun 2022 luas pengembangan agroforestry tebu mandiri ini akan dilanjutkan seluas 1.758 Ha di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Sebagai bentuk kolaborasi bersama mitra BUMN yang kompeten dalam budidaya tebu dan industri gula, Perhutani menjalin sinergi bersama PTPN X, PTPN XI dan RNI termasuk melibatkan pabrik-pabrik gula dalam binaan PTPN dan RNI.” jelasnyanya.

Baca juga : Laga Perdana, Apriyani/Fadia Sikat Wakil Kanada

Eksportir Gula

Sementara itu, Rachman Ferry Isfianto berharap melalui panen perdana menuju swsembada gula ini, Indonesia bisa menjadi eksportir gula dengan memanfaatkan hutan yang kurang produktif menjadi hutan produktif di wilayah kerja Perum Perhutani.

“Dengan menjadikan hutan sebagai penyokong ketahanan di sektor gula baik melalui mekanisme kerjasama pemanfaatan hutan atau Perhutani melaksanakan  sendiri seperti ATM (Agroforestry Tebu Mandiri), karena Pak Menteri menyampaikan BUMN tidak boleh menjadi Menara Gading tapi harus bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar hutan,” terangnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.