Dark/Light Mode

Demi Capai Target NZE, Pengamat: Kembangkan Panas Bumi Secara Optimal

Selasa, 13 September 2022 21:54 WIB
Ilustrasi. PT Pertamina Gothermal Energy (PGE) konsisten mengembangkan panas bumi di Tanah Air. (Dok. Pertamina)
Ilustrasi. PT Pertamina Gothermal Energy (PGE) konsisten mengembangkan panas bumi di Tanah Air. (Dok. Pertamina)

 Sebelumnya 
Namun, tambah Fabby, PGE tetap harus didukung dan diperkuat agar target yang dicanangkan bisa tercapai. Penguatan PGE lebih pada kemampuan dalam mengelola risiko.

“Tak bisa dimungkiri pengembangan panas bumi tidak beda jauh dengan migas yang memiliki risiko sangat tinggi,” ujarnya.

Dia juga menyarankan agar PGE mempersingkat waktu pengembangan lapangan panas bumi dan pembiayaan untuk investasi.

Baca juga : Bamsoet Tegaskan Pentingnya Pembangunan Manusia Serta Penguasaan Iptek

"Termasuk bermitra serta mengeksplorasi pemanfaatan listrik panas bumi untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi, misalnya green hydrogen," ujarnya.

Hilirisasi panas bumi menjadi salah satu fokus PGE. Indonesia berpotensi menjadi pusat industri panas bumi berskala global di masa depan berdasarkan besarnya potensi yang dimiliki.

Untuk mencapai target tersebutm harus ada upaya agar pemanfaatan energi panas bumi lebih optimal. Green hydrogen yang menjadi produk lanjutan panas bumi, pengembangannya bisa memberikan efek berantai luar biasa.

Baca juga : Harga BBM Naik, Momentum Kembangkan Energi Alternatif

Namun pengembangannya membutuhkan dana tidak sedikit. Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto, mengatakan risiko dalam pengelolaan proyek panas bumi tidak hanya pada fase eksplorasi.

Ketika memasuki tahapan konsutruksi PLTP dan bahkan pada fase operasional lapangan dan PLTP, risiko malah meningkat.

“Risiko ini terbagi atas risiko surface maupun sub-surface,” ujarnya.

Baca juga : Ini Upaya Pemkab Banjarnegara Tekan Peredaran Minuman Beralkohol

Yuniarto menjelaskan, energi panas bumi diharapkan menjadi pilar utama dalam menyongsong kebutuhan akan EBT di masa datang, termasuk mendukung program NZE dan menjadi pemicu multiplier effect terhadap pengembangan green economy.

Apalagi energi panas bumi merupakan satu-satunya EBT yang bisa mensuplai energi secara kontinu dan dapat dijadikan sebagai beban dasar (baseload power) dalam sistem ketenagalistrikan dengan tingkat ketersediaan (availability factor) yang tinggi.

Saat ini, PGE mengelola 13 WKP dengan kapasitas terpasang PLTP sebesar +1,8GW, dimana 672MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.