Dark/Light Mode

Pembentukan 3 Subholding Dipatok Selesai 2023

PTPN III Fokus Garap Bisnis Sawit Dan Gula

Rabu, 28 September 2022 07:30 WIB
Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani. (Foto: Holding Perkebunan PTPN III).
Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani. (Foto: Holding Perkebunan PTPN III).

 Sebelumnya 
“Mungkin juga akan menyentuh bisnis lain seperti service, logistic dan supporting,” tegasnya.

Ia berharap, karyawan tetap dipekerjakan tanpa ada pemberhentian sebagai imbas perampingan organisasi dan bisnis perusahaan.

Untuk diketahui, pembentukan subholding PTPN III ini seirama dengan langkah perseroan melakukan Initial Public Offering (IPO) yang akan berlangsung pada 2023.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mendukung rencana dari PTPN III membangun tiga subholding. Ketiga subholding ini adalah SugarCo atau PT Sinergi Gula Nusantara, PalmCo dan Supporting Co.

Baca juga : Bank Mandiri Agresif Garap Bisnis Lewat Digital

Menurut mantan bos Garuda Indonesia ini, melalui tiga subholding ini PTPN III akan mengoptimalisasi asetnya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Pasalnya, SugarCo bisa meningkatkan produksi gula dengan beberapa produk turunan lainnya, seperti ethanol,” ucap Pahala, Rabu (21/9).

Bukan cuma itu, SugarCo bisa meningkatkan produksi kedelai melalui kegiatan produksi tumpang sari.

Lalu, PalmCo dapat meningkatkan hilirisasi dari produk-produk kelapa sawit. Termasuk juga produk yang terkait energi seperti biogas, Palm Oil Mill Effluent (POME) dan biodiesel sustainable efficient fuel.

Baca juga : PGSI Juga Fokus Tingkatkan Kualitas Pelatih Dan Wasit

Sementara untuk SupportingCo melalui pengembangan produk kakao, kopi dan teh. Untuk itu, ia berharap agar SugarCo dapat dilakukan dalam minggu ini dengan menunggu penyelesaian dan diskusi bersama kreditur.

“Secepatnya kami harapkan kalau perusahaannya sendiri sudah ada, tinggal kami menurunkan aset dan menyelesaikan proses spin off-nya,” tegas Pahala.

Ia menegaskan, sebelum akhir bulan ini SugarCo sudah bisa terbentuk dan diikuti dengan pembentukan PalmCo pada tahun 2022.

Lalu, akan ada diskusi mengenai regulasi yang dibutuhkan untuk menggabungkan dan menurunkan beberapa aset yang berhubungan dengan PalmCo.

Baca juga : Skuad Garuda Jalani Latihan Terakhir

Terpisah, Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani menjelaskan, untuk membentuk Subholding dibutuhkan waktu yang lama sebelum kemudian melakukan IPO.

Ghani bilang,subholding adalah upaya PTPN III untuk lebih fokus pada bisnis dua komoditas utama. Pertama, adalah sawit yang akan dikelola Palm Co, dan komoditas tebu yang akan dikelola Sugar Co.

Untuk proses IPO Palm Co, menurut Ghani, pihaknya menargetkan bisa terlaksana pada tahun depan. Untuk itu pembentukan Subholding Palm Co ditargetkan bisa dirampungkan pada akhir Oktober nanti.

“Oktober paling lambat selesai (pembentukan subholding), maka persiapan IPO kami hitung-hitung. Tadinya mau akhir tahun ini, tapi jadi berubah ke tahun depan. Mudah-mudahan di kuartal II atau III tahun 2023,” tutup Ghani di Jakarta, Senin (22/8). ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.