Dark/Light Mode

Pembentukan 3 Subholding Dipatok Selesai 2023

PTPN III Fokus Garap Bisnis Sawit Dan Gula

Rabu, 28 September 2022 07:30 WIB
Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani. (Foto: Holding Perkebunan PTPN III).
Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani. (Foto: Holding Perkebunan PTPN III).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah kalangan menilai positif rencana Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III membentuk tiga subholding, yakni SugarCo, PalmCo dan Supporting Co. Aksi korporasi tersebut diyakini membuat kinerja perusahaan pelat merah itu semakin fokus dan efisien.

Pengamat BUMN dari FEB (Fakultas Ekonomi Bisnis) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai, pembentukan subholding merupakan jalan untuk terbentuknya super holding BUMN yang kuat.

Ia mencontohkan model super holding perusahaan milik Singapura, Temasek Holdings Private Limited, yang induk holding-nya memiliki subholding.

Baca juga : Bank Mandiri Agresif Garap Bisnis Lewat Digital

Menurut Toto, saat ini memang belum waktunya membentuk super holding. Melainkan subholding dulu, layaknya yang dibentuk PTPN III.

“Jika betul-betul sudah kuat nanti, baru berpikir bikin super holding. Mungkin 4-5 tahun ke depan,” kata Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Senada, Pengamat BUMN Kiki Rizki Yoctavian mengatakan, pemangkasan PTPN menjadi empat dari jumlah sebelumnya 13 perusahaan, merupakan langkah tepat. Oleh sebab itu, menurutnya, rencana pembentukan subholding akan semakin menyederhanakan bentuk dan struktur manajemen yang lebih solid.

Baca juga : PGSI Juga Fokus Tingkatkan Kualitas Pelatih Dan Wasit

“Rencana konsolidasi perusahaan yang dilakukan PTPN hampir sama dengan holding Pelabuhan Indonesia (Pelindo), dengan membuat subholding yang disesuaikan dengan bisnis dan usaha masing-masing,” ujar Kiki dalam keterangan resmi, Senin (26/9).

Menurut Kiki, dari segi bisnis, pembentukan subholding akan lebih efisien dan efektif dalam rangka konsolidasi dan penyederhanaan organisasi perusahaan. Sehingga, subholding akan lebih fokus dengan bisnis masing-masing.

“Misalnya sawit, mengelola bisnis sawit dari hulu ke hilir. Produksi gula juga akan lebih fokus. Juga dapat mengoptimalkan aset yang dimiliki,” ujarnya.

Baca juga : Skuad Garuda Jalani Latihan Terakhir

Tak hanya itu, konsolidasi dan perampingan organisasi tentunya akan lebih mengefektifkan dan mengefisienkan perusahaan.

PTPN III, sambung Kiki, bisa saja menjelma sebagai strategic architect dan concession owner. Dan masing-masing PTPN dirampingkan menjadi regional coordinator, sekaligus subholding yang membawahi business operator-nya, seperti sawit, karet dan gula.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.