Dark/Light Mode

Petani Rasakan Manfaat Besar Program JEJAK SETAPAK dan PESONA SUBANG Pertamina EP

Sabtu, 8 Oktober 2022 19:22 WIB
JEJAK SETAPAK: H Sartim (kaos hijau, pendamping petani), H Sarkim  (tengah) ketua koperasi Sari Pati Tani Kelurahan Plawad, Kec Karawang Timur, Kab Karawang, dan Hendra Wijaya (Sekretaris Koperasi). (IST)
JEJAK SETAPAK: H Sartim (kaos hijau, pendamping petani), H Sarkim (tengah) ketua koperasi Sari Pati Tani Kelurahan Plawad, Kec Karawang Timur, Kab Karawang, dan Hendra Wijaya (Sekretaris Koperasi). (IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina EP Zona 7 Subang Field, bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional Jawa, selain melaksanakan tugas utama memproduksi minyak dan gas bumi juga memiliki komitmen tinggi dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Hal itu dibuktikan lewat upaya perusahaan memberdayakan para petani dan usaha kecil melalui dua program unggulan, yaitu Pemanfaatan Serat Daun Nanas (PESONA) di Kabupaten Subang.

Dan, program Jerih Kerja Karawang Semangat Petani Sehat Ketahanan Pangan Meningkat (JEJAK SETAPAK) di Kabupaten Karawang.

Ndirga Andri Sisworo, Senior Manager PEP Subang Field, mengatakan program PESONA SUBANG dan JEJAK SETAPAK adalah salah satu kontribusi perusahaan dalam menjaga kondisi pertanian masyarakat agar tetap lestari.

Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjalankan bisnis migas berkelanjutan yang berlandaskan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG), dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan di sekitar wilayah daerah operasi perusahaan.

Baca juga : Taspen Serahkan Manfaat Program THT Dan Pensiun Kepada Sofyan Djalil

Ndirga menjelaskan, program PESONA SUBANG dan JEJAK SETAPAK adalah selaras dengan alam. Dengan JEJAK SETAPAK pihaknya berupaya memperbaiki struktur kesehatan tanah sawah melalui pertanian organik.

Pihaknya juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 15 terkait ekosistem darat dan SDGs 2 dalam mewujudkan kondisi tanpa kelaparan, dalam penetapan kawasan pertanian berkelanjutan di tengah berkurangnya lahan sawah setiap tahun.

"Adapun melalui PESONA SUBANG, kami berharap ada perubahan dan peningkatan dari pemahaman, kesadaran akan pemanfaatan limbah daun nanas, keterampilan mengolah dan pemanfaatannya,” ujarnya di Karawang, Jumat (7/10/2022).

Ndirga mengatakan, program PESONA Subang dirilis pada Oktober 2021. Dalam program ini perusahaan menggandeng mitra binaan di Desa Cikadu, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang.

Pengembangan program PESONA dilatar belakangi oleh Subang sebagai daerah penghasil nanas terbesar di Jawa Barat.

Baca juga : Airlangga Apresiasi Antusias Masyarakat Jatim Manfaatkan Program Kartu Prakerja

Ternyata kata dia, dibalik keuntungan besar dari penjualan buah nanas, terdapat masalah limbah yang masif dalam pertanian nanas. Limbah daun nanas menjadi masalah lingkungan yang belum mendapatkan solusi yang efektif hingga saat ini.

“Kami bersama mitra binaan di sana memanfaatkan limbah daun nanas sebagai bahan serat alam berkualitas. Serat daun nanas sangat baik sebagai bahan tekstil ramah lingkungan (green textilles), bisa jadi komposit pengganti fiberglas, serta sebagai bahan baku kertas,” ujarnya.

Pada tahun pertama, lanjut Ndirga, PEP Subang Field bersama mitra binaan melakukan optimalisasi produksi. PEP Subang Field pun memberikan bantuan mesin dekortikator untuk produksi pengolahan daun nanas menjadi serat dan beberapa alat tenun.

“Kami pun memberikan pelatihan pengolahan dan pembentukan kelompok selain pembentukan koperasi bank daun nanas,” ujarnya.

Tahun ini, sesuai dengan peta jalan program PESONA Subang, memasuki fase peningkatan kapasitas masyarakat. PEP Subang Field membuat program pelatihan kerajinan serat daun nanas dan pelatihan pewarna alami.

Baca juga : BP Jamsostek Grha Gandeng DPR Terjun Langsung Ke Jatipulo

Selain itu, ada juga pelatihan kreasi lukis dan pelatihan pengolahan kompos rendeman daun nanas.

Sementara pada 2023, PEP Subang Field memproyeksikan program peningkatan pemasaran hasil diversifikasi produk PESONA Subang. Antara lain, lewat pembentukan pusat pemasaran produk, pameran produk dan perluasan kerja sama.

“Kami juga akan menyusun buku modul dan training for trainer,” jelas Ndirga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.