Dark/Light Mode

Kemenkop UKM Dukung Gerakan Pemberdayaan Wirausaha Perempuan PP Aisyiyah

Kamis, 27 Oktober 2022 15:48 WIB
Foto: Dok. Kemenkop UKM
Foto: Dok. Kemenkop UKM

 Sebelumnya 
Bahkan dari riset Shopee 2020, perempuan lebih gesit dan antusias dalam menangkap peluang yang mana 34 persen perempuan telah mendiversifikasi produk/layanannya sementara laki-laki hanya 23 persen.

"Pertumbuhan transaksi harian pelaku UMKM Perempuan lebih tinggi dibandingkan pelaku UMKM laki-laki sebesar 18 persen. Dan, perempuan generasi Z memiliki omzet tertinggi selama pandemi yakni 13 persen. Maka dari itu, 'Aisyiyah haruslah menjadi motor penggerak Ekonomi Syariah," ujarnya.

Dikatakan Teten, posisi Indonesia saat ini masih kalah dari Malaysia yang menjadi peringkat pertama di pasar halal dunia. Kekuatan Indonesia sebagai muslim terbesar di dunia, sebanyak 13 persen dari total populasi dunia, dan pengeluaran lebih dari 218 miliar dolar AS di semua sektor Industri dan Jasa Halal harus dioptimalkan sebaik-baiknya.

Pemerintah sambung Menkop UKM, mencanangkan akan menjadi pusat ekonomi syariah pada 2024, melalui komite nasional ekonomi dan keuangan syariah, pemerintah telah menyusun strategi ekonomi dan keuangan syariah sejak tahun 2020.

Baca juga : PAM Jaya Pastikan Pelayanan Lancar Saat Peralihan Pengelolaan

Di antaranya pengembangan Industri Halal, penguatan Sektor Keuangan Syariah, pengembangan Dana Sosial Syariah, pengembangan Kegiatan Usaha Syariah, dan penguatan Ekosistem Ekonomi Syariah.

Untuk itu, ia meminta agar para pelaku UMKM dikonsolidasikan dan diagregasikan sehingga skala ekonominya dapat tetap efisiensi dan ekonomis. Di KemenKopUKM untuk naik kelas misalnya sebut Teten, di sektor pertanian, upaya konsolidasi dilakukan bersama petani dengan membentuk korporatisasi petani maupun nelayan.

"Insya Allah sampe akhir tahun, Indonesia masih bisa tumbuh 5,3 persen. Bahkan di kuartal II tahun 2022 pertumbuhan ekonomi kita sampai 5,44 persen. Salah satunya ditopang oleh kekuatan ekonomi mikro perempuan. Jadi kekuatan emak-emak ini tak bisa disepelekan," tutur Teten.

Ia juga berpesan, agar usaha mikro tak bisa selalu kecil dan hanya berpikir memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga, namun untuk ekonomi nasional.

Baca juga : Wapres Pimpin Badan Pengarah Pembangunan Papua, Ini Tugasnya

"Peran universitas juga sangat penting untuk revolusi kewirausahaan. Yang tadinya produk UMKM monoton, sekarang bisa berevolusi menjadi produk yang lebih inovatif berbasis teknologi dan kreativitas dan masuk ke ekosistem digital," imbaunya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan, munculnya ISWARA sebagai ikhtiar dari PP 'Aisyiyah dalam sisi ekonomi.

"Kami ingin mengokohkan ikhtiar sinergi meng-collect seluruh kekuatan melalui sebuah badan yaitu ISWARA. Ini penting menjadi kekuatan gerakan ekonomi di bawah," ucapnya.

Siti Noordjannah mengatakan, untuk mencapai tujuan menjadi negara maju dan wirausaha yang mapan, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.

Baca juga : Sandiaga Tingkatkan Kemampuan Santri Dalam Wirausaha Melalui Digitalisasi

Karena menurutnya, sangat mungkin Indonesia menjadi lompatan dengan kekuatan ekonomi yang besar, jika seluruh komponen dan kekuatan ekonomi disinergikan salah satunya melalui 'Aisyiyah.

Rektor Unisa Warsiti menambahkan, Unisa sangat terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan berbagai organisasi, lembaga swasta lainnya maupun Pemerintah dalam memajukan bangsa.

"ISWARA hadir menjadi wadah untuk merekatkan jejaring usaha yang saat ini sudah berkembang di 'Aisyiyah di 39 titik dan sebanyak 3.092 alumni yang tersebar. Diharapkan kehadirannya senantiasa memberikan keberkahan," harapnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.