Dark/Light Mode

Catatan BKPM Usai Pemilu Investasi Asing Naik Tajam

Rabu, 31 Juli 2019 10:24 WIB
Kepala BKPM Thomas Lembong  (Foto: Istimewa)
Kepala BKPM Thomas Lembong (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Investasi asing masuk ke Indonesia masuk semakin deras. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi sepanjang semester I-2019 sebesar Rp 395,6 triliun. Jumlah ini tumbuh 9,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, Rp 361,6 triliun.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, peningkatan investasi kali ini bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 2018 lalu yang hanya bertumbuh 7,4 persen. 

“Untuk porsi investasi tahun 2019, capaian di semester I setara dengan 49,9 persen dari target sepanjang tahun ini yang mencapai Rp 792 triliun,” ujar Lembong di Kantor BKPM, Jakarta, kemarin. 

Diterangkannya, pertumbuhan investasi sempat melambat di awal tahun. Namun, pasca pemilu pada April 2019 lalu, aliran investasi yang masuk semakin deras. 

“Kalau dilihat data 15 tahun terakhir, setiap tahun pemilu investasi pasti melambat, tapi setelah pemilu investasi pasti kencang atau ada pemulihan yang kencang pasca pemilu,” ucap Lembong. 

Baca juga : PSSI Tetapkan Final Kedua Piala Indonesia Berlangsung di Makassar

Berdasarkan data yang diterima, jumlah aliran dana asing ke dalam negeri hingga Juli 2019 sebesar Rp 150 triliun. 

“Nah, itu sebagian juga ada Penanaman Modal Asing (PMA) ya, berupa investasi langsung. Tapi juga beberapa ke obligasi, pasar saham, dan sebagainya,” terang Lembong. 

Untuk realisasi investasi per kuartal, BKPM mencatat rea lisasi investasi sepanjang kuartal II-2019 mencapai Rp 200,5 triliun atau naik 13,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun tahun lalu yang hanya Rp 175,3 triliun. 

Capaian tersebut, terdiri atas realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 95,6 triliun dan PMA sebesar Rp 107,9 triliun. 

“Angka realisasi kuartal II2019 dibandingkan dengan realisasi triwulan I-2019 lalu ada kenaikan sekitar 2,6 persen. Jika melihat angka tersebut, terlihat adanya peluang pening katan realisasi investasi setelah semester I-2019,” ujar Lembong. 

Baca juga : Cegah Karhutla Tahun Ini, APP Sinar Mas Investasi Rp 300 M

Ia optimis jika realisasi investasi selama full year atau sampai akhir tahun akan kembali ke angka double digit. Hal tersebut tidak terlepas dari kondisi politik dalam negeri yang semakin stabil setelah setelah penetapan presiden dan wakil presiden 2019-2024, Oktober mendatang. 

“Saya tetap memper tahankan prediksi investasi full year akan kembali di double digit,” ujarnya. 

Plt Deputi bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani merinci PMDN dari Januari sampai Juni 2019 me ningkat 16,4 persen menjadi Rp 182,8 triliun, dan PMA Rp 212,8 triliun atau naik 4 persen. 

“Dari sektornya paling banyak masih infrastruktur, seperti transportasi, telekomunikasi, pembangkit listrik, dan konstruksi,” imbuh Farah. 

Mayoritas investasi PMDN masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yakni Rp 218,1 triliun atau naik 5,8 persen dari posisi se belumnya Rp 206,2 triliun. Sisanya, investasi di luar Pulau Jawa meningkat 14,2 persen menjadi Rp 177,5 triliun dari sebelumnya Rp 155,4 triliun. 

Baca juga : Pertamina Kerahkan Tim Ahli Tangani Peristiwa di Anjungan Laut Jawa

“Realisasi investasi di luar Pulau Jawa meningkat, ini cukup menggembirakan. Semoga ini terus dikembangkan,” terang dia. 

Selanjutnya, porsi investasi asing juga bisa dibilang hampir sama dengan sebelumnya. Singa pura masih menjadi negara penyumbang investasi terbesar dengan nilai 3,4 miliar dolar AS. Diikuti oleh Jepang 2,4 miliar dolar AS, China Rp 2,3 miliar, Hong Kong 1,3 miliar dolar AS dan Malaysia 1 miliar dolar AS. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.