Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dukung PLN Kembangkan EBT

Luhut: Indonesia Siap Sambut Investasi Rp 10 Ribu Triliun

Minggu, 13 November 2022 14:08 WIB
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) bersama Dirut PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: PLN)
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) bersama Dirut PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia berkomitmen mempercepat transisi energi guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060. Target tersebut bisa terealisasi, mengingat potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dimiliki Indonesia cukup besar yaitu mencapai 437 GigaWatt (GW).

Diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Pemerintah melalui PT PLN (Persero) siap mengembangkan potensi energi bersih tersebut.

"Pak Darmawan (Direktur Utama PLN) menyebutkan dan mengingatkan saya bahwa hingga tahun 2060 potensi investasi energi terbarukan sekitar 700 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 10.831 triliun (kurs Rp 14.473 per dolar AS). Jadi ini kue besar," kata Luhut dalam keterangannya, Sabtu (12/11).

Luhut optimistis Indonesia bisa mempercepat transisi energi, karena begitu banyak potensi yang bisa lakukan. Dengan besarnya potensi EBT yang dimiliki Indonesia, menurut Luhut, hal ini bisa menjadi peluang kerja sama bagi seluruh negara global untuk bersama menurunkan emisi karbon.

Baca juga : Pindahkan Markas Ke IKN, LPS Siapkan Investasi Rp 3,8 T

"Anda bisa melihat, Indonesia berkomitmen untuk Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat. Kita bisa mewujudkan hal itu lebih cepat dengan teknologi dan teamwork, dan kami terus belajar," tegas Menko Marves peraih penghargaan Adhi Makayasa ini.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menilai langkah transisi energi ini perlu dilakukan untuk bisa menjamin masa depan anak bangsa ke depan.

Hal ini juga menjadi nilai yang diusung oleh PLN untuk berkomitmen penuh dalam transisi energi.

"PLN memutuskan bahwa kita punya komitmen penuh untuk melakukan itu. Kita melakukan bukan hanya karena ada perjanjian internasional. Bukan hanya karena suatu kebijakan. Kita melakukan itu karena kita betul-betul peduli," ujar Darmawan.

Baca juga : Seru, Erick Main Tebak Nama Makanan Khas Indonesia Dengan Nesta Dan Terry

Berbagai upaya telah dilakukan PLN dalam agenda transisi energi. Selain gencar membangun pembangkit berbasis EBT, PLN juga mendorong ekosistem kendaraan listrik sehingga bisa menurunkan angka ketergantungan energi fosil di tengah tantangan target Net Zero Emission dan krisis energi.

"Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa dalam waktu dekat, energi bersih akan menjamin ketahanan dan keterjangkauan energi," kata Darmawan.

Misalnya, dalam jangka pendek penggunaan gas alam merupakan salah satu strategi penting dalam transisi energi selain pada pengembangan EBT.

Dalam jangka panjang, PLN fokus pada pengembangan energi terbarukan skala besar yang dikombinasikan dengan penyimpanan energi dan interkoneksi.

Baca juga : Bahlil: Insya Allah, Investasi Tembus Rp 1.200 Triliun Di Akhir Tahun Ini

"Kita sudah berhasil menghapus 13 GW pembangkit listrik batu bara dalam fase perencanaan. Artinya apa kita sudah bisa menghindari CO2 emisi sebesar 1,8 miliar ton selama 25 tahun," ujar Darmawan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.