Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perbaiki Salah Kelola PTPN Di Masa Lalu

Sugar Co Pede Bisa Swasembada Gula

Sabtu, 19 November 2022 07:30 WIB
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury. (Foto: Antara).
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Peluang Pemerintah mewujudkan swasembada gula kini lebih terbuka usai Kementerian BUMN mentransformasikan lini bisnis PTPN Group. Hal ini memudahkan perusahaan pelat merah mendapatkan mitra kerja sama.

Kementerian BUMN telah mentransformasikan lini bisnis PTPN Group, dengan meresmikan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau Sugar Co, subholding sektor gula pada 7 Oktober lalu.

Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto menilai, pembentukan subholding ini seperti model bisnis yang dikembangkan di PT Pertamina (Persero).

Baca juga : Presiden Siapkan 700 Ribu Hektare Lahan Untuk Dukung Swasembada Gula

“Tujuannya, supaya induk perusahaan bisa fokus mengurus hal strategis seperti aspek financial, pembentukan new ventures dan pengembangan talent,” ujar Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sementara aspek operasional pengelolaan bisnis, sambung dia, diserahkan ke anak perusahaan, termasuk subholding gula yang telah dibentuk, yaitu Sugar Co.

Ia menilai, pemisahan ini merupakan bagian dari usaha perbaikan kinerja pabrik gula PTPN agar bisa lebih fokus. Apalagi, ada sekitar 30-an pabrik gula yang dimiliki PTPN, usianya rata-rata sudah relatif tua sehingga tidak efisien.

Baca juga : STY Fokus Perbaiki Skill Dasar Skuad Garuda Muda

“Dengan pembentukan anak usaha baru di pabrik gula ini, maka upaya untuk berkolaborasi dengan strategic partner bisa lebih dimungkinkan,” katanya.

Sehingga, sambung Toto, upaya untuk mendorong ketahanan pangan dan energi bisa dilakukan bersamaan.

Dia melihat, dalam posisi holding PTPN yang saat ini masih dalam tahap restrukturisasi, opsi tambah debt (utang) untuk pembiayaan Capex (Capital Expenditure/modal kerja), kelihatannya belum memungkinkan.

Baca juga : Dukung UMKM Naik Kelas, APP Sinar Mas Bina Masyarakat Sekitar Perusahaan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Indonesia saat ini masih mengimpor gula konsumsi sebesar 1.088.000 ton per tahun. Belum termasuk impor gula untuk industri, yang mencapai angka 3.569.000 ton per tahun.

“Padahal, kita tahu di tahun 1.800-an Indonesia adalah raja gula, ekspor kita ke semua negara saat itu. Pertanyaannya, kenapa dari yang dulu mengekspor, kok sekarang impor? Pasti ada sesuatu yang salah yang harus diluruskan,” tegas Jokowi saat kunjungan kerja ke PT Energi Agro Nusantara (Enero), anak usaha PT Perkebunan Nusantara X, di Mojokerto, 4 November lalu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.