Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Mau Transisi Energi Dengan Pensiunkan PLTU Batubara
Menteri ESDM: Jangan Sampai Negara Boncos
Rabu, 23 November 2022 06:30 WIB
Sebelumnya
Pelaksana Harian Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA) Djoko Widajatno mengatakan, dana Rp 310 triliun belum cukup untuk menghentikan operasi PLTU barubara, sekaligus membangun Pembangkit Listrik Energi Terbarukan.
Djoko menilai, pendanaan JETP hanya cukup untuk menyelesaikan proses pada tahapan perencanaan dan studi.
Baca juga : Investasi Tenaga Surya, Mowilex Pangkas Emisi Karbon
“Kalau untuk studi awal bisa. Tapi, Rp 310 triliun untuk membangun Pembangkit Energi Terbarukan itu masih jauh panggang dari api,” ungkapnya.
Menurutnya, transisi energi di Indonesia harus dilakukan secara bertahap melalui pembangunan sejumlah Pembangkit Listrik Energi Terbarukan, sebelum melaksanakan pensiun dini pada sejumlah PLTU.
Baca juga : Jokowi Ingatkan Kesatuan dan Sentralitas ASEAN Jangan Jadi Mantra Kosong
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, skema pendanaan JETP harus mengedepankan prinsip berkeadilan. JETP harus bisa menangani dampak yang diterima pekerja di sektor PLTU batubara, jika mereka dipensiunkan.
“Jangan mentang-mentang energi terbarukan, terus melakukan penggusuran di sektor fosil dan migas,” ingat Bhima.
Baca juga : Ayo Bangun! BUMN Jangan Tidur, Segera Transformasi
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersama negara-negara maju yang tergabung dalam G7 berkomitmen mendanai hingga 20 miliar dolar AS, untuk mempercepat pelaksanaan transisi energi di Indonesia. Khususnya untuk meninggalkan penggunaan batubara sebagai sumber energi.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Biden mengatakan, komitmen ini dalam rangka mendukung pengembangan energi baru terbarukan, dan mendukung percepatan transisi energi melalui penghentian PLTU batubara. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya