Dark/Light Mode

Pabrik Minyak Makan Merah Di Deli Serdang Siap Beroperasi Tahun Depan

Sabtu, 3 Desember 2022 18:14 WIB
Penandatangan kerja sama dengan PTPN III yakni Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Penandatangan kerja sama dengan PTPN III yakni Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Terkait kualitas sudah tidak perlu diragukan lagi, selain kaya akan vitamin, hasil masakan pun sama sekali tidak mengubah rasa. Terbukti beberapa waktu yang lalu KemenKopUKM sudah melakukan demo masak bersama salah satu chef ternama terkait penggunaan minyak makan merah.

“Salah satu chef sudah mencoba berbagai minyak. Dari segi cita rasa, tak ada perbedaan dengan minyak apapun, walaupun merah, tak kemudian makanannya menjadi merah,” ujar Teten.

Tak hanya itu, dilakukan juga Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PTPN III dengan Koperasi Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma), tentang kerja sama penyerahan pemanfaatan tanah untuk lokasi pembangunan dan penyediaan bahan baku serta fasilitas pabrik minyak makan merah. Dilanjutkan dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik minyak makan merah.

Baca juga : Nelayan Pantai Labu, Deli Serdang Kini Bisa Menikmati Program Solar Murah

Ketua Koperasi Pujakesuma Oktri Wirawan bangga, karena koperasinya terpilih menjadi koperasi pilot project pengembangan minyak makan merah, terlebih memang teknologi minyak makan merah ini dimiliki oleh PPKS.

Sementara, Ketua Kelompok Peneliti Hilirisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Frisda Rimbun Pandjaitan menyatakan progress secara kontruksi pengembangan minyak makan merah saat ini mencapai 25 persen.

Hal terebut dikarenkan curah hujan di Sumatera Utara yang realitif tinggi dan alat-alat pabrik yang masih dalam proses pemesanan.

Baca juga : Daerah Minta DPR-Pemerintah Segera Sahkan RUU POM

“Progress kita secara keseluruhan sudah 25 persen dalam konstruksi karena sebagian alat dan mesin masih dalam proses preorder. Selain itu curah hujan di Sumatera Utara akhir-akhir sangat luar biasa sehingga memang agak menganggu kecepatan kita didalam pembangunan pabrik,” ucap Frisda.

Meski begitu, Frisda berharap pembangunan pabrik dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang diberikan.

“Kami berharap mudah-mudahan bisa selesai, kami juga sangat berharap piloting yang pertama ini jadi data pertama sehingga akan mengevaluasi, jadi nanti kalau dikelola oleh koperasi akan terdata dengan bagus sehingga bisa menjadi blueprint untuk koperasi-koperasi lainnya,” pungkas Frisda..■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.