Dark/Light Mode

Didemo Gocar dan Goride, Gojek Pertimbangkan Usulan

Senin, 5 Agustus 2019 16:55 WIB
Logo Gojek (Foto: Istimewa)
Logo Gojek (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Vice President Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say, menemui mitra pengemudi yang berunjuk rasa sejak pagi tadi. Michael memberikan tanggapan terkait tuntutan para pengemudi terkait insentif hingga sistem suspensi. Mitra pengemudi kendaraan roda empat atau taksi online Gojek mengeluhkan soal insentif. 

Michael mengatakan, bahwa skema pendapatan mitra sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 118/2018 tentang penyelenggaraan angkutan sewa khusus. Pembahasan aturan itu pun melibatkan mitra pengemudi lewat asosiasi. 

"Kami fokus pada pendapatan organik, yang sudah didiskusikan antara pemerintah dengan teman-teman mitra. Pendapatan organik adalah tarif," katanya di Jakarta, Senin (5/8).  

Baca juga : Ki Manteb Wayangan Di Istana, Jokowi Disamakan Kresna

Untuk itu, Gojek mengikuti peraturan yang ditetapkan pemerintah dalam hal skema insentif dan tarif layanan taksi online. "Teman-teman mitra bilang fokus ke pendapatan mitra, jangan insentif. Saya ada catatannya," ujarnya. 

Namun begitu, dirinya menegaskan bahwa skema bonus dan insentif diubah secara berkala. Perubahan itu akan mengacu pada pengembangan dan perencanaan perusahaan.  Untuk itu, Gojek rutin mengundang mitra pengemudi untuk berdiskusi dua minggu sekali. Selan itu, asosiasi mitra pengemudi taksi online Gerhana mengeluhkan banyaknya akun palsu (fake). 

Menanggapi hal ini, Gojek meminta para pengemudi untuk hadir pada pertemuan rutin. Melalui kopdar itu, mitra bisa menyampaikan keluhan dan temuannya terkait akun fake. Unjuk rasa itu juga meminta agar sistem suspensi dibenahi. Namun, Michael mengatakan, bahwa skema sanksi baik peringatan hingga penangguhan (suspend) dilakukan sesuai ketentuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

Baca juga : Sri Mulyani Pertimbangkan Bikin Tax Amnesty Jilid II

Pengunjuk rasa pun meminta agar Gojek menghentikan penerimaan mitra pengemudi baru. Menanggapi hal itu, Vice Presidet Regional Strategy Gojek Gede Manggala mengatakan bahwa jumlah mitra baru menurun. “Kami akan kaji berapa dirasa sampai cukup, tidak terima lagi,” katanya.

Michael dan Gede turun setelah tiga perwakilan mitra masuk  ke kantor Gojek. Gerhana pun meminta keduanya untuk menandatangani pernyataan terkait tuntutan mitra pengemudi. Namun, Michael dan Gede tidak bisa melakukan hal itu karena harus berkoordinasi terlebih dulu.

Unjuk rasa di kantor Gojek, Jakarta hari ini dihadiri sekitar 5 ribu mitra pengemudi ojek dan taksi online. Mitra ojek online menuntut dua hal. Pertama, membuka suspensi mitra yang masih bisa ditoleransi. Kedua, meninjau dan mengaktifkan kembali status putus mitra.

Baca juga : Perluas Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Genjot Pembangunan Infrastruktur

Sementara, mitra pengemudi taksi online Gojek menuntut beberapa hal. Pertama, reformasi manajemen Gojek Indonesia. Kedua, stop penerimaan mitra pengemudi baru. Ketiga, mengembalikan insentif dan tarif yang dinilai manusiawi. Keempat, meminta adanya perjanjian kerja sama niaga transportasi online secara tertulis yang melibatkan negara antara Gojek Indonesia dan Gerhana.

Hal ini supaya tidak terjadi lagi keputusan sepihak dari Gojek. Demo dimulai sejak pukul 09.00. Aksi tersebut sempat ricuh seperti adanya pembakaran ban. Hal ini juga membuat lalu lintas di sekitar kantor Gojek mengalami kemacetan. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :