Dark/Light Mode

Jokowi: Keliru Besar, Kalau Pemerintah Dibilang Nggak Perhatian Sama Usaha Mikro

Senin, 19 Desember 2022 21:04 WIB
Jokowi: Keliru Besar, Kalau Pemerintah Dibilang Nggak Perhatian Sama Usaha Mikro

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi optimistis, Indonesia memiliki peluang untuk tumbuh, di tengah sulitnya situasi ekonomi global. Sebab, di kuartal III, ekonomi kita masih tumbuh 5,72 persen. Inflasi masih terkendali di angka 5,4 persen.

Ditambah lagi, UMKM sebagai sektor riil utama, masih bergerak dengan cepat.

"Saya itu kalau malam lihat-lihat. Senang saya warung-warung makan buka. Restoran-restoran buka, ngantre. Ramai. PKL-PKL di jalan juga ramai, senang. Artinya, daya beli itu ada. Sekali lagi, ekonomi tetap tumbuh positif," kata Jokowi dalam acara penyerahan KUR Klaster di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12).

Baca juga : Pemerintah Dorong Pertumbuhan Start-Up di Sektor EBT

Menurutnga, salah satu cara untuk memastikan ekonomi tumbuh positif adalah memperkuat usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.

"Saya minggu lalu berbicara dengan Dirut PNM Mekaar, yang pinjamannya Rp 1 juta, Rp 2 juta, Rp 3 juta, Rp 5 juta. Waktu kita mulai di tahun 2016, nasabahnya mungkin baru 500 ribu. Hari ini, sudah mencapai 13,5 juta orang," papar Jokowi.

"Jadi, jangan sampai ada pendapat yang mengatakan, pemerintah tidak perhatian kepada yang mikro, yang kecil-kecil. Keliru besar sekali," tegasnya.

Baca juga : Moeldoko: RI Butuh 9 Juta Talenta Untuk Percepatan Transformasi Digital

Berangkat dari 500 ribu nasabah, saat ini jumlah nasabah PNM Mekaar sudah 13,5 juta orang.

Jokowi menargetkan, jumlah nasabah PNM di tahun 2024, tembus 20 juta orang.

"Siapa mereka? Saya dalami,  yang dipinjami PNM Mekaar, hampir 90 persen lebih itu ibu-ibu penerimanya. Dipakai untuk apa? Jualan gorengan, jualan mi, jualan di pasar, usaha-usaha produktif semuanya. Ada yang warung di kampung, di desanya. Seperti inilah yang ingin kita gerakkan," beber Jokowi.

Baca juga : Jiang Zemin, Mantan Pemimpin China Meninggal Dalam Usia 96

Dia bilang, nasabah yang lulus PNM Mekaar, bisa didorong untuk masuk ke KUR. Bisa didorong ke BRI, BNI agar plafon kreditnya bisa lebih besar.

Jokowi yakin, dari sekian 13,5 juta nasabah,  pasti ada ratusan ribu orang yang bisa naik kelas setiap tahunnya.

"Memang jenjangnya seperti itu. Jangan sampai, yang usahanya jualan gorengan, dipinjami Rp100 juta. Itu malah jadi barang-barang konsumtif yang tidak produktif," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.