Dark/Light Mode

Adaro Ajak Qatar Kembangkan Energi Hijau

Sabtu, 24 Desember 2022 09:44 WIB
Presiden Direktur Adaro Energi Garibaldi Thohir (Foto: Istimewa)
Presiden Direktur Adaro Energi Garibaldi Thohir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir kepincut melihat kekayaan negara Qatar.

Dia tertarik, untuk mengajak Qatar mengembangkan sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

"Sovereign Wealth Fund/SWF (dana investasi milik negara, Red) Qatar kan besar sekali," ujar pengusaha yang akrab disapa Boy Thohir di Doha, awal pekan ini.

Saat ini, Adaro sedang mengembangkan industri hijau. Melalui pembangunan smelter aluminium dan turunannya, pembangkit tenaga air, dan solar power plant.

Baca juga : Carabao Cup, Man City Tumbangkan Liverpool

"Kita ingin mengajak Qatar untuk masuk ke Indonesia. Selain punya uang, mereka kan juga punya teknologi. Pengembangan solar power plant di Qatar sudah cukup maju," ujar Boy.

Rencana pengembangan sumber energi yang ramah lingkungan ini dijalankan, seiring program transformasi Adaro yang sedang berjalan.

Boy menuturkan, transformasi Adaro berjalan dengan tetap mempertahankan model bisnis yang lama. Namun, proses yang lama itu dijalankan seefektif dan seefisien mungkin.

"Saat ini, kami fokus mengembangkan nikel dan baterai untuk kendaraan listrik," jelas Boy.

Baca juga : Barca Ogah Cari Pengganti Pique

Dia mengakui, saat ini, kontribusi energi hijau terhadap pendapatan total masih terhitung kecil. Namun, 8-10 tahun ke depan, kontribusi dari sektor energi terbarukan bisa mencapai angka 20 persen.

"Pengembangan sumber energi hijau ini juga mengikuti roadmap komitmen pemerintah, agar bisa mencapai zero carbon di tahun 2060. Kami punya tanggung jawab untuk menjaga kelestarian planet, demi anak cucu nanti," papar Boy.

Terkait bahan baku baterai, Boy menjelaskan, seluruh sumber daya alamnya ada di Indonesia.

"Kita punya bauksit, kita punya nikel, kita punya cooper," cetusnya.

Baca juga : Andika Mau Buat Kejutan 1 Januari

"Jantung industri kendaraan listrik adalah baterai. Jadi, siapa yang menguasai baterai, akan menguasai industri kendaraan listrik," tandas Boy. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.