Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Dukung Hilirisasi Bauksit
Kadin: Kalau Cuma Ekspor Bahan Mentah, Kita Rugi
Rabu, 28 Desember 2022 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik kebijakan Presiden Jokowi terkait larangan ekspor mineral mentah berupa bijih bauksit mulai Juni 2023. Kebijakan ini untuk mendukung industri pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, pelarangan ini juga sudah sesuai amanat Undang-Undang (UU) Minerba terbaru, yaitu UU Nomor 3 Tahun 2020.
Menurut Arsjad, larangan ekspor bijih nikel dan bauksit ini bukan tanpa alasan. Tapi perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah terhadap Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia.
Baca juga : Menperin: Hilirisasi Industri Kunci Kemajuan Ekonomi Nasional
“Kalau kita hanya mengekspor bahan mentah, kita yang rugi. Langkah pelarangan ini juga sudah hasil evaluasi Pemerintah atas skema sebelumnya,” ujar Arsjad dalam keterangan resmi Kadin, kemarin.
Dia mengatakan, kebijakan pelarangan ekspor bijih akan semakin terakselerasi jika didukung oleh peta jalan hilirisasi yang jelas. Bukan sekadar membangun smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian sebanyak-banyaknya, tanpa punya arah dan tujuan.
Untuk diketahui, smelter bijih bauksit saat ini terdapat di Sulawesi Tengah-Tenggara, Halmahera Timur-Selatan, Galang Batang Pulau Bintan, dan Kalimantan Barat.
Baca juga : Industrialisasi Bauksit Bakal Kerek Pendapatan Negara Hingga Rp 62 T
Pihaknya membeberkan potensi SDA dalam program hilirisasi industri yang digaungkan Pemerintah. rsjad melihat, upaya Pemerintah dalam hilirisasi industri ini mendorong peningkatan dalam pengolahan SDA lain dalam negeri.
“Ini bukan terbatas di nikel dan bauksit, tapi timah, tembaga dan emas juga. Kita harus memanfaatkan kekayaan kita untuk diolah sebaik mungkin dan menghasilkan nilai tambah untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas Arsjad.
Pelaku usaha, kata dia, juga berharap hilirisasi bauksit akan berjalan seperti nikel yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Hingga benar-benar menghasilkan nilai tambah tinggi, bukan sekadar barang setengah jadi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya