Dark/Light Mode

Jokowi Happy, Investor Pasar Modal RI Didominasi Anak Muda, 50 Persen Di Bawah 30 Tahun

Senin, 2 Januari 2023 10:35 WIB
Presiden Jokowi, saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2023, Senin (2/1). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi, saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2023, Senin (2/1). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengaku gembira, mendengar tingginya partisipasi anak muda di pasar modal Indonesia.

Jokowi optimis, hal itu bisa menjadi prospek yang menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.

"Saya senang, mendapatkan informasi dari Ketua OJK dan Menteri Keuangan, bahwa 55 persen investor di bursa kita sekarang ini adalah anak-anak muda di bawah 30 tahun. Dan 70 persen-nya di bawah 40 tahun. Artinya, prospek ke depan betul-betul sangat menjanjikan," kata Jokowi, saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2023, Senin (2/1).

Baca juga : Polisi: Tak Ada Penutupan Arus Lalin Di Sekitar Rumah Erina

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengungkap performa kinclong Indonesia di pasar modal. Indeks bursa Indonesia dilaporkan naik 4,1 persen. Sementara negara lain, dihantam penurunan yang sangat tajam.

"Market cap, kapitalisasi pasar juga tumbuh 15 persen, sampai di angka Rp 9.499 triliun. Ini bukan sebuah angka yang kecil. Ini adalah angka yang besar, di tengah turbulensi ekonomi global tahun 2022," papar Presiden ke-7 RI ini.

Semua fakta-fakta itu, jelas membangkitkan optimisme Indonesia di tengah peliknya situasi global.

Baca juga : Buku Inspirator Jakarta Diburu Penikmat Kopi Muda Di Sawangan

"Dengan optimisme terhadap ekonomi global, dengan ketidakpastian yang sulit dikalkulasi, kita berharap ekonomi kita tetap bisa tumbuh di atas 5 persen," imbuhnya.

Harapan ini, tampaknya juga bukan hanya sebatas angan. Mengingat Jokowi telah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022.

Pencabutan itu dilandaskan pada hasil kajian dalam 10 bulan terakhir, yang data-datanya menunjukkan bahwa Indonesia bisa mengendalikan Covid.

Baca juga : Kemenperin: Industri Mamin Tumbuh 3,57 Persen Di Kuartal III-2022

"BOR dan positivity rate kita, semuanya di bawah angka kematian. Di bawah standar WHO. Semoga, pencabutan PPKM ini bisa mendorong, men-trigger ekonomi kita untuk tumbuh lebih baik dibanding tahun 2022," tutur Jokowi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.