Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

All Out Kembangkan Industri Baterai

Strategi Pertamina Perkuat Mimpi RI Jadi Pemain Global

Sabtu, 28 Januari 2023 07:30 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Paviliun Indonesia pada World Economic Forum (WEF) yang digelar di Davos, Swiss, Rabu (18/1/2023). (Foto: Pertamina).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Paviliun Indonesia pada World Economic Forum (WEF) yang digelar di Davos, Swiss, Rabu (18/1/2023). (Foto: Pertamina).

RM.id  Rakyat Merdeka - Komitmen PT Pertamina (Persero) untuk mengembangkan industri baterai dan terus meningkatkan penetrasi Electric Vehicle (EV), mendapat sambutan positif. Sebab, hal itu akan memuluskan mimpi Indonesia menjadi pemain global.

Pertamina bersama tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Industri Pertambangan Mind ID (Inalum), dan PT PLN (Persero) pede (percaya diri) bakal mampu memaksimalkan perannya masing-masing.

Pengamat ekonomi dan energi dari Unversitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai, peran Pertamina, khususnya dalam Energy Storage Sys­tem (ESS), memberikan peluang pengembangan yang cukup besar di Indonesia. Karena, ada potensi juga untuk menjaga keandalan supply dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).

Baca juga : Pelindo Mampu Jadi Pemain Besar Global

Dia meyakini, jika Pertami­na all out masuk ke sektor ESS ini, pasarnya sangat besar.

“Sementara pada tahap recycling, Pertamina bakal bersinergi dengan PLN, dan di hulu akan menjadi lingkup kerja Antam bersama Inalum,” ucap Fahmy ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut Fahmy, Indonesia memiliki modal kuat sebagai pemain di industri kendaraan lis­trik. Di mana sumber kekayaan alam berupa nikel berkualitas tinggi jumlahnya berlimpah. Ini artinya, bahan baku untuk baterai kendaraan listrik tesedia di Indonesia.

Baca juga : Bantai Persita 5-0, Aji Puji 4 Pemain Anyar Bajul Ijo

“Sudah semestinya Indonesia menjadi pemain global di sektor baterai mobil listrik ini,” tandas Fahmy.

Ia menegaskan, dukungan Per­tamina terhadap EV perlu diapresiasi dan didukung. Supaya program produksi massal EV yang dicanangkan Pemerintah dalam lima tahun ke depan, bisa terealisasi.

Lebih jauh, ia mengingatkan, terkait pemberian insentif EV oleh Pemerintah, jangan sampai insentif demi penciptaan pasar di dalam negeri membuat Indone­sia dibanjiri produk impor dan perusahaan asing. Karena itu, Pemerintah harus mewaspadai, jangan sampai pasar dalam negeri dikuasai oleh produk impor dan perusahaan asing.

Baca juga : Moeldoko: Perlindungan Pekerja Migran Dari Rambut Sampai Kaki

Untuk itu pemberian insentif kendaraan listrik, tidak hanya pabrik harus berada di Indo­nesia. Tetapi Pemerintah harus mensyaratkan Tingkat Kom­ponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 75 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.