Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
All Out Kembangkan Industri Baterai
Strategi Pertamina Perkuat Mimpi RI Jadi Pemain Global
Sabtu, 28 Januari 2023 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Komitmen PT Pertamina (Persero) untuk mengembangkan industri baterai dan terus meningkatkan penetrasi Electric Vehicle (EV), mendapat sambutan positif. Sebab, hal itu akan memuluskan mimpi Indonesia menjadi pemain global.
Pertamina bersama tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Industri Pertambangan Mind ID (Inalum), dan PT PLN (Persero) pede (percaya diri) bakal mampu memaksimalkan perannya masing-masing.
Pengamat ekonomi dan energi dari Unversitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai, peran Pertamina, khususnya dalam Energy Storage System (ESS), memberikan peluang pengembangan yang cukup besar di Indonesia. Karena, ada potensi juga untuk menjaga keandalan supply dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
Baca juga : Pelindo Mampu Jadi Pemain Besar Global
Dia meyakini, jika Pertamina all out masuk ke sektor ESS ini, pasarnya sangat besar.
“Sementara pada tahap recycling, Pertamina bakal bersinergi dengan PLN, dan di hulu akan menjadi lingkup kerja Antam bersama Inalum,” ucap Fahmy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut Fahmy, Indonesia memiliki modal kuat sebagai pemain di industri kendaraan listrik. Di mana sumber kekayaan alam berupa nikel berkualitas tinggi jumlahnya berlimpah. Ini artinya, bahan baku untuk baterai kendaraan listrik tesedia di Indonesia.
Baca juga : Bantai Persita 5-0, Aji Puji 4 Pemain Anyar Bajul Ijo
“Sudah semestinya Indonesia menjadi pemain global di sektor baterai mobil listrik ini,” tandas Fahmy.
Ia menegaskan, dukungan Pertamina terhadap EV perlu diapresiasi dan didukung. Supaya program produksi massal EV yang dicanangkan Pemerintah dalam lima tahun ke depan, bisa terealisasi.
Lebih jauh, ia mengingatkan, terkait pemberian insentif EV oleh Pemerintah, jangan sampai insentif demi penciptaan pasar di dalam negeri membuat Indonesia dibanjiri produk impor dan perusahaan asing. Karena itu, Pemerintah harus mewaspadai, jangan sampai pasar dalam negeri dikuasai oleh produk impor dan perusahaan asing.
Baca juga : Moeldoko: Perlindungan Pekerja Migran Dari Rambut Sampai Kaki
Untuk itu pemberian insentif kendaraan listrik, tidak hanya pabrik harus berada di Indonesia. Tetapi Pemerintah harus mensyaratkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 75 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya