Dark/Light Mode

All Out Kembangkan Industri Baterai

Strategi Pertamina Perkuat Mimpi RI Jadi Pemain Global

Sabtu, 28 Januari 2023 07:30 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Paviliun Indonesia pada World Economic Forum (WEF) yang digelar di Davos, Swiss, Rabu (18/1/2023). (Foto: Pertamina).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Paviliun Indonesia pada World Economic Forum (WEF) yang digelar di Davos, Swiss, Rabu (18/1/2023). (Foto: Pertamina).

 Sebelumnya 
Selain itu, Fahmy juga menyarankan, adanya transfer teknologi, khususnya technological capability dalam waktu lima tahun.

“Kalau persyaratan tersebut dipenuhi, pada saat kendaraan lis­trik diproduksi oleh anak bangsa, maka dapat dipasarkan di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.

Apalagi jika pasar dalam negeri sudah terbentuk, Fahmy me­lihat, tanpa disuruh pun Pertami­na pasti akan berinvestasi dalam pembuatan pabrik baterai.

Baca juga : Pelindo Mampu Jadi Pemain Besar Global

Ia menegaskan, pemberian insentif kendaraan listrik meru­pakan bagian tidak terpisahkan dalam pembentukan ekosistem industri nikel, baterai hingga mobil listrik, utamanya dalam menciptakan pasar (market creation). Insentif perlu digelontorkan untuk menekan harga kendaraan listrik, karena harganya masih mahal di pasaran.

Sehingga, insentif dapat men­dorong migrasi konsumen ke kendaraan ramah lingkungan itu.

Fahmy menyebut, banyak negara lain memberikan insentif serupa bagi kendaraan listrik se­cara memadai dan berkelanjutan. Di antaranya Amerika Serikat, China, Norwegia, Belanda, dan Jepang. Termasuk sejumlah negara berkembang seperti Thailand, Vietnam, India dan Sri Lanka.

Baca juga : Bantai Persita 5-0, Aji Puji 4 Pemain Anyar Bajul Ijo

“Melalui insentif kendaraan listrik ini, ke depan akan tercipta penggunaan energi ramah ling­kungan dari hulu hingga hilir. Sehingga bukan mustahil bagi Indonesia mencapai zero car­bon pada 2060,” ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati me­nyatakan tekadnya untuk terus berperan secara signifikan dalam mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indo­nesia, dengan mengoptimalkan sumber daya di dalam negeri.

“Kami yakin dengan cadangan nikel di Indonesia, kami bisa memproduksi baterai dan meningkatkan penetrasi EV,” kata Nicke Widyawati di Paviliun Indonesia, World Economic Fo­rum, di Davos, Senin (23/1).

Baca juga : Moeldoko: Perlindungan Pekerja Migran Dari Rambut Sampai Kaki

Menurut Nicke, Pertamina memiliki infrastruktur yang bisa dioptimalkan untuk penetrasi EV. Serta memiliki data segmen­tasi karakteristik, mobilitas, dan kemampuan membeli.

Selain itu, Pertamina memiliki lebih dari 7.400 SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), 6.100 Pertashop, dan 63 ribu outlet LPG (Liquefied Petroleum Gas).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.