Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi
Pemerintah Andalkan Perlinsos & Daya Beli
Minggu, 29 Januari 2023 06:45 WIB
Sebelumnya
Menurutnya, Undang-Undang Cipta Kerja serta pengaturan devisa hasil ekspor juga dilakukan untuk memitigasi risiko stagflasi dengan kepastian hukum, di tengah situasi yang tidak pasti untuk menghasilkan pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja dan stabilitas keuangan dan nilai tukar.
Senada, Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis perekonomian Indonesia semakin baik pasca pandemi Covid-19.
Wanita yang akrab disapa Ani ini mengatakan, langkah awal mengakhiri pandemi sudah dilakukan Pemerintah, dengan mencabut PPPKM akhir tahun lalu.
Baca juga : Relawan Desak Jokowi Evaluasi Menteri Yang Performanya Jeblok
Selain itu, saat ini berbagai kegiatan dan pertemuan Pemerintah sudah mulai dilakukan secara offline.
“Ini masa transisi yang dicoba untuk kembali ke masa sebelum ada pandemi Covid-19. Meski tak akan bisa 100 persen,” ujarnya.
Menurut Ani, langkah ini berani diambil Pemerintah karena penanganan pandemi selama tiga tahun ini sangat baik. Bahkan, banyak negara yang memuji cara Indonesia menangani pandemi setelah sempat sangat tertekan kala varian Delta menyerang.
Baca juga : Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional, Implementasi NLE Terus Dikebut
Tak hanya itu, pemulihan ekonomi juga berjalan baik. Tercermin dari mengalami resesi di 2020 karena pertumbuhan ekonomi yang negatif dua kuartal berturut-turut, dan saat ini sudah bangkit. Bahkan, pada 2022 pertumbuhan ekonomi kembali di atas 5 persen.
“Semua indikator perekonomian tumbuh dengan sangat baik. mMulai dari arus investasi, ekspor komoditas meningkat hingga impor untuk mendukung produksi industri manufaktur,” ujar Ani.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, saat ini yang mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 adalah konsumsi rumah tangga.
Baca juga : Pemerintah Siapkan 3 Primadona Ekspor
Agar ke depannya ekonomi nasional bisa semakin baik, Pemerintah perlu menekan inflasi dari sisi pasokan. Sehingga pelonggaran aktivitas masyarakat yang sudah berlangsung dapat mendorong belanja yang lebih tinggi.
Menurut Bhima, belanja masyarakat bisa makin tinggi kalau harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dikembalikan ke sebelum adanya kenaikan tahun lalu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya