Dark/Light Mode

Tunda Pembayaran Utang

Waskita Pede Kinerja Keuangan Bakal Pulih

Selasa, 28 Februari 2023 07:30 WIB
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. (Foto: Antara).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
“Waskita tidak default dan dapat melanjutkan optimalisasi program aksi korporasi perseroan,” jelas Ermy dalam keterangan yang diterima Rakyat Merdeka, Minggu (26/2).

Manajemen Waskita mengu­capkan terima kasih atas keper­cayaan dan dukungan yang telah diberikan oleh para pemegang obligasi kepada perseroan, un­tuk dapat menata ulang kembali kondisi keuangan perseroan.

“Kami percaya hal ini men­jadi milestone penting di mulainya titik pemulihan kondisi keuangan Waskita,” ujar Ermy.

Baca juga : Satu Dunia Bakal Terkena Getahnya

Dia melanjutkan, dengan disetujuinya RUPO tersebut, perse­roan optimistis suspensi saham WSKT akan segera dibuka.

“Dan kami dapat melaksana­kan aksi korporasi yang menjadi komitmen perusahaan dalam melaksanakan Perjanjian Per­waliamanatan dan keputusan RUPO,” tambahnya.

Waskita, tegas Ermy, berkomit­men menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, dan mana­jemen risiko dalam melaksana­kan seluruh proses implementasi keputusan RUPO.

Baca juga : Tavares Waspada Kebangkitan Bajul Ijo

Berdasarkan laporan keuangan Waskita per September 2022, total liabilitas perseroan mencapai Rp 82 triliun, turun dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp 88,1 triliun.

Perseroan memiliki utang bank jangka panjang Rp 29 triliun, surat utang jangka menengah dan panjang Rp 475 miliar, utang obligasi jangka panjang Rp 5,4 triliun, dan sukuk Rp 1,1 triliun.

Terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta melihat, Waskita Karya masih memiliki kemampuan untuk melakukan restrukturisasi utang dan memperbaiki kinerjanya.

Baca juga : Buka Pendaftaran Caleg, Hanura Pede Lolos Ke Senayan

“Arus kas negatif pada BUMN Karya merupakan masalah klasik. Sebab, mereka kerap mencari pin­jaman untuk menjalankan Proyek Strategis Nasional (PSN), yang membuat debt to equity ratio (der) perseroan melonjak,” ujarnya kepa­da Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut Nafan, bottom line Waskita cenderung naik. Tetapi hal tersebut juga digunakan untuk membayar kewajiban agar menjaga cash flow perusahaan tetap sehat. Hal ini karena Waskita lebih memilih untuk sustainability usaha.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.