Dark/Light Mode

Teknologi China Maju Pesat

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lebih Cepat Dari Buatan Jepang Dan Jerman

Selasa, 28 Februari 2023 17:59 WIB
lustrasi. (Foto: Dok. KCIC)
lustrasi. (Foto: Dok. KCIC)

 Sebelumnya 
Adapun pada 2004, Pemerintah China membangun kereta api cepat pertamanya untuk menghubungkan dua kota penting, yaitu Beijing-Tianjin.

Pembangunan tersebut berlangsung selama 4 tahun yang sekaligus disiapkan untuk menyambut perhelatan Olimpiade Beijing 2008.

Dari proyek tersebut, jarak sejauh 120 km ditempuh hanya dalam waktu 33 menit. Sebanyak 5 stasiun yang dilayani yaitu Beijing South Railway, Yizhuang, Yongle, Wuqing, dan Tianjin.

"Kondisi tersebut serupa dengan yang akan diterapkan pada layanan KCJB yang disiapkan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China," jelas dia.

Dia mengungkapkan KCJB memiliki rute sepanjang 142,3 km dengan waktu tempuh antara kedua wilayah selama 36-45 menit. KCJB melayani 4 stasiun yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Baca juga : Ballastless Track Slab Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selesai Dipasang

Sedangkan untuk lokomotifnya, KCJB menggunakan kereta generasi terbaru yakni CR400AF yang merupakan pengembangan dari tipe CRH380A oleh CRRC. CR400AF memiliki kecepatan desain hingga 420 km/jam dan kecepatan operasional hingga 350 km/jam.

"Kecepatannya melebihi kecepatan kereta api cepat buatan Jepang yang mencapai 320 km/jam atau Jerman yang mencapai 330 km/jam," tambah dia.

Lebih lanjut, Dwiyana memaparkan, China menjadi negara yang memiliki jaringan kereta api cepat paling banyak di dunia atau mencapai 2/3 dari keseluruhan jumlah jalur yang ada.

Pada 2022, China mengoperasikan 42 ribu km jalur kereta api cepat atau lebih banyak dari pesaing terdekatnya Spanyol dan Jepang yang memiliki jalur kereta api cepat sepanjang 3 ribu km.

Seperti diketahui, kereta api cepat di China mencatat lebih dari 10 miliar penumpang di 2019. Pada 2021, kereta api cepat di China melayani 1,9 miliar penumpang per tahun atau rata-rata 160 juta penumpang per bulan.

Baca juga : Melani Suharli: Era Baru Transportasi Massal Modern Majukan Masyarakat Dan Tumbuhkan Perekonomian

Di samping itu, kehadiran kereta api cepat di China diakui membantu mobilitas warganya terutama mereka yang memiliki urusan pekerjaan di Beijing dan Shanghai. 

Sebelum adanya kereta api cepat, perjalanan bisnis dari Beijing ke Shanghai dan sebaliknya, bisa mereka tempuh hingga dua hari.

Namun dengan menggunakan kereta api cepat, perjalanan bisnis mereka bisa diselesaikan dalam satu hari kerja saja. Sebab kereta api cepat tersedia setiap 20 menit sekali, mengingat waktu tempuh mereka yang lebih cepat dari kereta konvensional.

"Meskipun industri kereta api cepat China baru dimulai 2004, pengalamannya dalam pembangunan dan pengembangan tidak bisa disepelekan," katanya.

Pasalnya kata Dwiyana, China adalah negara dengan berbagai iklim dan teknologi mereka bisa menyesuaikan mulai dari wilayah yang paling dingin dengan suhu -40ºC di utara, wilayah panas di daerah selatan, dan wilayah dengan tanah yang sangat keras dan kering di Tibet.

Baca juga : Lalu Lintas Keluar Jakarta Masih Terpantau Lancar

Dikatakan, kehadiran teknologi dan transfer knowledge dari negara dengan pengalaman yang dan perkembangan kereta api cepat di dunia ini sangat berharga bagi kemajuan Indonesia.

"KCIC bersama seluruh stakeholders akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan kehadiran kereta api cepat pertama di Asia Tenggara," pungkas Dwiyana.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.