Dark/Light Mode

Buntut Diskriminasi Sawit, Luhut Ajak Afrika Lawan Uni Eropa

Kamis, 22 Agustus 2019 08:18 WIB
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia akan mengajak negara Afrika melawan tindakan diskriminatif yang dilakukan Uni Eropa terhadap produk kelapa sawit.

Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak negara-negara Afrika untuk bergabung bersama Indonesia melawan diskriminasi itu. 

“Kan Afrika Nigeria produksi kelapa sawit juga. Kita harus melawan ramai-ramai diskriminasi yang dibuat Uni Eropa,” katanya dalam keterangannya, kemarin. 

Baca juga : Pedangdut Kristina Turut Meriahkan HUT RI ke-74 di Kopenhagen

Luhut mengaku, telah bertemu dengan salah satu negara Benua Afrika, yakni Nigeria untuk membahas diskriminasi produk kelapa sawit itu. 

Ke depan, Luhut akan mengajak lebih banyak negara Afrika melawan tindakan Uni Eropa tersebut. 

“Kan kemarin saat di Vatikan mereka datang. Jadi kita tinggal dorong saja. Saya kira mereka sangat suka dengan kita,” ujarnya. 

Baca juga : Gebuk Persija, Juku Eja Juara Piala Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengaku, telah mengirimkan nota keberatan atas keputusan Uni Eropa memberlakukan bea masuk anti subsidi untuk produk biodiesel nasional. Pengenaan bea masuk terhadap biodiesel domestik diambil setelah Uni Eropa menuding pemerintah Indonesia menerapkan praktek subsidi untuk produk biodiesel berbasis minyak kelapa sawit. 

Dalam Jurnal Uni Eropa yang dipublikasikan Komisi Uni -Eropa awal pekan ini, menyebutkan impor biodiesel bersubsidi dari Indonesia telah mengancam kerugian materil pada industri Uni Eropa. 

Adapun perusahaan biodiesel Indonesia yang keberatan terhadap kebijakan tersebut, bisa memberikan jawaban tertulis dalam waktu 15 hari setelah regulasi berjalan. 

Baca juga : Eropa Jelek-jelekin Sawit RI, Kadin Lawan Pakai Ispo

Komisi Uni Eropa pun akan memberikan respons dalam waktu lima hari. Namun, komisi bisa meminta waktu tambahan dan bisa menentukan permintaan perusahaan yang bersangkutan, apakah keberatan itu diterima atau ditolak. 

Sebagai informasi, berikut tarif bea masuk yang diberikan Uni Eropa kepada beberapa produsen utama biodiesel Indonesia PT Caliandra Perkasa 8 persen, Wilmar Group 15,7 persen, Musim Mas Group 16,3 persen, Permata Group dan eksportir lainnya 18 persen. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.