Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memiliki prospek bisnis cerah. Sebab, memiliki sumber daya berlimpah dan ditopang modal kuat. Untuk itu, jajaran anak usaha Pertamina tersebut diharapkan bisa memanfaatkan momentum tersebut dengan optimal.
Berdasarkandata Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi panas bumi di Tanah Air mencapai 23,7 Gigawatt (GW). Dengan kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) sebesar 2.276 Megawatt (MW), pemanfaatan panas bumi di Indonesia juga menempati posisi kedua setelah Amerika Serikat (AS).
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai, energi panas bumi memang seharusnya menjadi Sumber Daya Alam (SDA) prioritas dalam pengembangan EBT.
Baca juga : Airlangga Bingung Ekspor Furnitur RI Disalip Thailand
“Indonesia memiliki cadangan panas bumi besar. Dan, sumber ini memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan jenis EBT lain,” kata Komaidi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Lebih jauh, ia menuturkan, energi panas bumi dapat menjadi baseload (beban dasar) karena tidak menghadapi masalah intermitensi. Dan pengembangan energi primer dari energi fosil ke EBT dengan menempatkan panas bumi sebagai skala prioritas, tidaklah berlebihan.
“Dengan sumber daya yang besar, seharusnya panas bumi menjadi potensi yang mendapatkan perhatian lebih. Pemanfaatan saat ini masih jauh dari jumlah cadangan yang terbukti,” ucapnya.
Baca juga : BPDPKS Dukung Pemberdayaan UMKM Melalui Program Bikopra Aspekpir
Dia mengakui, meski Indonesia memiliki cadangan panas bumi yang besar, tidak mudah untuk memonetisasinya. Kunci utama dalam pengembangan semua jenis EBT, termasuk panas bumi oleh PGE maupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara) lainnya, adalah PT PLN (Persero).
Karena BUMN di sektor ketenagalistrikan itu, sambung Komaidi, adalah pembeli tunggal atau monopsoni. Jika BUMN tidak bersedia membeli dengan berbagai justifikasi, maka pengembang EBT tidak punya pilihan atau opsi lain untuk menjualnya.
“Pengelolaan panas bumi masih menghadapi tantangan. Untuk itu, dengan bergabungnya Indonesia ke dalam Paris Agreement, kita setidaknya yakin Indonesia mampu mengejar target bauran energi ke arah energi hijau,” imbaunya.
Baca juga : Kantongi Rp 17,2 T, Adhi Karya Serah Terima Proyek LRT Bulan Depan
Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno optimistis, PGE sebagai unit usaha PT Pertamina berpotensi menjadi perusahan besar di industri panas bumi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya