Dark/Light Mode

Hingga Akhir Juli, Pendapatan Negara Dan Hibah Tembus Rp 1.052 T

Senin, 26 Agustus 2019 17:42 WIB
Gedung Kementerian Keuangan. (Foto: Kemenkeu)
Gedung Kementerian Keuangan. (Foto: Kemenkeu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hingga akhir bulan Juli 2019, realisasi penerimaan pendapatan negara dan hibah telah mencapai Rp1.052,83 triliun atau 48,63 persen terhadap target APBN 2019. Capaian tersebut tumbuh positif sebesar 5,88 persen (yoy).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realisasi penerimaan pajak sampai dengan akhir Juli 2019 telah mencapai Rp 705,59 triliun atau 44,73 persen dari target APBN 2019 dan tumbuh positif sebesar 2,68 persen (yoy). Realisasi penerimaan pajak utamanya ditopang oleh penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Nonmigas yang didominasi oleh penerimaan PPh 25/29 Badan, PPh 21, PPh Final, dan PPh Pasal 22 Impor. 

Kinerja pertumbuhan komponen PPh 21 dipengaruhi oleh faktor kinerja utilisasi tenaga kerja pada sektor usaha Industri Pengolahan, Jasa Keuangan, dan Pertambangan. Sedangkan pertumbuhan PPh Orang Pribadi (OP) masih dipengaruhi dampak pasca Tax Amnesty berupa pertumbuhan angsuran bulanan dan kurang bayar SPT tahunan 2019. 

Baca juga : Pasca Pilpres, Investasi Kuartal Dua Tembus Rp200 Triliun

Sementara itu, kata dia, masih terdapat tekanan pada pertumbuhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)/Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM). Tekanan tersebut disebabkan oleh dampak kemudahan restitusi yang dipercepat pada tahun 2019 dan tren penurunan aktivitas impor Indonesia, serta melemahnya Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur global yang terjadi, baik di negara maju maupun berkembang.

Sementara, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai telah mencapai Rp 105,16 triliun atau 50,36 persen dari target APBN 2019, tumbuh double digit sebesar 13,22 persen (yoy). Pertumbuhan penerimaan kepabeanan dan cukai hingga bulan Juli 2019, merupakan yang tertinggi sepanjang 3 tahun terakhir, yang ditopang oleh penerimaan Cukai Hasil Tembakau (CHT) dan cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA). 

Penerimaan Bea Masuk (BM) telah terealisasi sebesar Rp 20,69 triliun yang dipengaruhi kinerja impor, terutama sektor Perdagangan Besar dan Eceran, serta Industri Pengolahan. Berdasarkan komoditasnya, BM dipengaruhi oleh impor komoditas Bensin, Minyak Bumi, Beras, serta Pesawat Terbang dan Perlengkapannya. 

Baca juga : Temui Jokowi, SoftBank Tambah Investasi Rp 28 T

Kemudian di sisi lain, penerimaan BK telah mencapai Rp1,85 triliun yang ditopang oleh ekspor komoditas mineral (tambang), terutama konsentrat tembaga.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada awal Triwulan III-2019 terus mengalami peningkatan. 

Sampai bulan Juli 2019, realisasi PNBP telah mencapai Rp 241,27 triliun atau 63,78 persen dari target APBN tahun 2019, tumbuh sebesar 14,21 persen (yoy). Peningkatan ini utamanya didorong oleh kenaikan signifikan dari PNBP Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) sebesar 83,22 persen (yoy), serta peningkatan PNBP lainnya sebesar 8,44 persen (yoy).  

Baca juga : Ekspor Tekstil Ditarget Tembus Rp 209 T

Sementara itu, komponen PNBP dari SDA (baik SDA Migas dan Non Migas) lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2018, seiring dengan perkembangan harga komoditas global yang terus menurun dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang semakin menguat. Sementara itu, pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) hingga Juli 2019 telah mencapai Rp 24,39 triliun atau 50,92 persen dari target APBN 2019. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.