Dark/Light Mode

Antisipasi Inflasi Jelang Lebaran

Harga Beras Dan Migor Jangan Sampai Melonjak

Minggu, 9 April 2023 06:45 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berdialog dengan pedagang beras di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023). Presiden Jokowi berkunjung ke pasar di Jakarta untuk mengecek harga dan ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan sekaligus mendengarkan aspirasi secara langsung dari masyarakat. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp).
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berdialog dengan pedagang beras di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023). Presiden Jokowi berkunjung ke pasar di Jakarta untuk mengecek harga dan ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan sekaligus mendengarkan aspirasi secara langsung dari masyarakat. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp).

 Sebelumnya 
“Kerja sama antardaerah di wilayah Jawa, termasuk Jawa Barat, menjadi penting. Daerah juga harus mengatur transportasi dan memberi subsidi transportasi dari daerah penghasil ke daerah penerima,” ujar Airlangga.

Dia menegaskan, kerja sama perlu dilakukan tanpa harus menunggu instruksi Pemerintah Pusat. Apalagi saat ini sedang menghadapi bulan Ramadan dan menuju Hari Raya Idul Fitri.

Selain itu, untuk menekan harga beras agar tidak melam­bung tinggi, Pemerintah juga membagikan beras kepada masyarakat miskin yang terdaf­tar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 21 juta penerima.

Baca juga : Dirjen Imigrasi Pastikan Kelancaran Layanan Pembuatan Paspor Mendesak

“Masing-masing akan menda­patkan bantuan beras 10 kilo­gram sebelum Lebaran yang dibagikan di 514 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia,” kata Airlangga.

Selain itu, untuk mendorong peningkatan produksi petani, Pemerintah juga telah mem­berikan dukungan akses pembi­ayaan khusus bagi petani melalui Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian (Kredit Alsintan) serta KUR Super Mikro.

Ekonom dari Center of Eco­nomic and Law Studies (Ce­lios) Bhima Yudhistira men­gatakan, meski sebagian besar harga komoditas pangan stabil dan stoknya mencukupi hingga Lebaran, masih ada kekhawati­ran untuk komoditas beras dan minyak goreng (migor).

Baca juga : Parpol Yang Meniru Jangan Ditindak Lho

“Kalau pada Ramadan 2022, yang langka minyak goreng. Sekarang, selain minyak goreng juga ada beras. Memang sudah impor, tapi tetap saja harga beras di beberapa daerah masih tinggi. Ini yang harus diperhatikan Pe­merintah untuk menjaga inflasi pangan agar tidak melambung,” kata Bhima kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, beras adalah ko­moditas pangan yang sumbangan ke inflasinya paling tinggi. Karenanya, kalau masalah harga beras belum beres, Pemerintah bakal kesulitan menekan inflasi pangan.

Bhima mengatakan, jika harga seluruh komponen pangan bisa terjaga selama Ramadan dan Lebaran, geliat ekonomi harusnya bisa didorong di atas 5,5 persen di kuartal ke II-2023.

Baca juga : Lestari Ingatkan Pentingnya Kesetaraan Gender Dalam Setiap Kebijakan

“Harus dipastikan juga Tun­jangan Hari Raya (THR) dibayar lunas oleh pemberi kerja. Kalau THR 100 persen cair bagi peker­ja, maka daya dorong belanja saat mudik akan tingkatkan konsumsi rumah tangga, dan muaranya pertumbuhan ekonomi naik,” pungkas Bhima. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.