Dark/Light Mode

Sempat Mengalami Penurunan

Shopee Cs Pede Lebaran Dongkrak Belanja Online

Senin, 17 April 2023 07:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: Net).
Ilustrasi. (Foto: Net).

RM.id  Rakyat Merdeka - Transaksi belanja online, terutama saat Ramadan hingga jelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini, kurang bergairah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, sejumlah pelaku e-commerce tetap optimistis, momen Lebaran mampu mendongkrak pendapatan mereka.

Dikutip dari laporan data SimilarWeb pada Selasa (28/3), terjadi penurunan belanja sejak Januari-Februari 2023, namun meningkat lagi di sepanjang Maret 2023.

Sebut saja Shopee, pada Feb­ruari 2023 dikunjungi 143,6 juta atau turun 16 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/mom), yaitu 171,3 juta, dan turun 25 persen dibandingkan Desember 2022. Namun pada Maret kembali naik 10 persen atau mendapat 159 juta kunjungan, meningkat sekitar 10 persen.

Baca juga : Bupati Meranti Cs Yang Terjaring OTT Dalam Perjalanan, Sore Ini Tiba Di Jakarta

Tak hanya Shopee, e-com­merce lokal, Tokopedia juga naik sekitar 6 persen mom, Lazada meningkat 13 persen mom, lalu pengunjung situs Blibli tumbuh 5 persen mom. Sementara Bu­kalapak meraih 17,1 juta kun­jungan, atau masih sama dengan bulan sebelumnya.

Menyoal ini, Peneliti ekonomi digital Institute for Development of Economics and Finance (In­def) Nailul Huda melihat, tren peningkatan belanja memang selalu meningkat ketika Rama­dan maupun mendekati Lebaran.

Apalagi beberapa hari menuju Hari Raya Idul Fitri transaksi, terutama di platform jualan online pasti meningkat signifikan.

Baca juga : Jawa Tengah Turunkan Tim Tanggap Bencana Erupsi Merapi

“Namun, dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Ke­giatan Masyarakat (PPKM), konsumen mulai bisa belanja offline dan online,” kata Nailul ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dikatakan Nailul, keberadaan e-commerce sebagai alternatif bagi masyarakat saat Ramadan, karena naiknya bahan kebutuhan di pasar konvensional. Bukan rahasia lagi, dengan adanya kenaikan permintaan, otomatis akan mendorong mengerek harga suatu produk.

Menurut Huda, dengan kenaikan harga yang terjadi, masyarakat diberikan pilihan dengan mengakses ke pasar al­ternatif, yaitu pasar online atau ke pedagang yang tergabung dalam jaringan startup.

Baca juga : PGN Gandeng Tiga Perusahaan Jepang dan PTPN Garap Proyek Biomethane

“Belum lagi, misalnya dengan promo e-commerce, diskon hingga free ongkos kirim (ong­kir), membuat barang-barang di sana (platform digital) lebih murah dibanding dengan di toko offline,” sebutnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.