Dark/Light Mode

Ketika BSI Tumbuh Semakin Solid Dan Berkelanjutan

Selasa, 2 Mei 2023 08:00 WIB
Direktur Utama BSI Hery Gunardi. (Foto: Ist)
Direktur Utama BSI Hery Gunardi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk saat ini mampu tumbuh solid dan berkelanjutan. Dalam usia yang muda, BSI sudah berada pada posisi ke-6 jajaran bank terbesar di Indonesia, menjadi bank yang dapat membangun struktur neraca yang solid dan rasio-rasio keuangan yang impresif serta profitable.

“BSI dilahirkan untuk menjadi bank yang universal, modern, inklusif dan digital savvy. Untuk itu, BSI tidak ingin berhenti dan hanya dikenang dalam sebuah prasasti. Kami ingin terus merajut mahakarya dalam sejarah, sebagai bank syariah yang memberi kemaslahatan dan manfaat bagi umat, Bangsa Indonesia dan semesta alam,” ujar Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.

Baca juga : UMKM Solo Didorong Optimalkan Pemasaran Digital

Kemampuan tumbuh solid dan berkelanjutan BSI, salah satunya ditunjukkan pada pencapaian kinerja perseroan di trulan I/2023. BSI berhasil mencatatkan perolehan laba bersih mencapai Rp 1,46 triliun, tumbuh 47,65% secara year on year (YoY).

Dari sisi pendanaan, BSI mampu mengoptimalisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan pencapaian sebesar Rp 269,26 triliun, tumbuh 12,88% secara year on year. Angka ini didominasi oleh tabungan Wadiah yang mencapai Rp 43,53 triliun. Saat ini total tabungan mencapai Rp 115,12 triliun dan menjadikan BSI berada di peringkat ke-5 tabungan secara nasional. Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,97%, karena tabungan wadiah yang memberikan impact effisiensi pengurangan biaya bagi hasil.

Baca juga : BMKG Prediksi Sejumlah Kota Berawan Hari Ini

Adapun pembiayaan, BSI mencatat pertumbuhan impresif dua digit yakni 20,15% secara yoy menjadi Rp 213, 28 triliun. Pada periode tersebut, kualitas pembiayaan BSI terjaga dengan baik, tercermin dari NPF Gross di level 2,36%. Perseroan fokus pada pembiayaan jangka panjang, prudent dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai segmen nasabah. Dengan demikian risiko pembiayaan dapat dimitigasi dengan baik sesuai dengan jenis pembiayaannya.

Lebih lanjut Hery menambahkan, pertumbuhan laba perseroan diiringi dengan meningkatnya aset BSI yang saat ini mencapai Rp 313,25 triliun, tumbuh 15,47% secara yoy. Selain itu, juga ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale serta didukung oleh peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi dan efektivitas biaya dan fee based income (FBI).

Baca juga : Besok, Pentolan PPP Ngumpul Di Sleman, Siap-Siap Ada Keputusan Penting

Hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp 213,28 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp 110,62 triliun, tumbuh 24,04% secara yoy. Lalu disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp 58,16 triliun, tumbuh 17,29% secara yoy, dan pembiayaan mikro sebesar Rp 19,32 triliun, tumbuh 24,32% secara yoy.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.