Dark/Light Mode

Ancaman Cuaca Panas Ekstrem

Erick Serukan BUMN Pangan Antisipasi Kebutuhan Rakyat

Minggu, 7 Mei 2023 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ancaman kemarau ekstrem di Tanah Air, membuat Pemerintah mendorong Perum Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, selaku induk holding BUMN Pangan (ID Food), bergerak cepat (gercep) mengantisipasi stok pangan di dalam negeri.

Untuk memperlancar upaya tersebut, maka dibutuhkan jalur distribusi yang benar.

Menurut Peneliti Center for In­donesian Policy Studies (CIPS) Mukhammad Faisol Amir, pe­nyediaan jenis infrastruktur yang tepat akan menciptakan jalur distribusi pangan efisien, khususnya antardaerah.

Baca juga : Waspada! Cuaca Panas Ekstrim Dapat Rentan Terkena Heat Stroke

“Pembangunan infrastruktur perlu diarahkan untuk menca­pai ketahanan pangan atau food security. Serta jalur distribusi bahan pangan yang lebih efisien, termasuk yang diimpor,” terang Faisol kepada Rakyat Merde­ka, kemarin.

Sebab, bila komoditas lokal maupun impor dapat didistribusikan secara merata ke berbagai daerah di Tanah Air, hal ini akan berdampak pada kestabilan harga komoditas pangan dan juga ketersediaannya.

Dia pun turut menyoroti, fenomena naiknya suhu rata-rata bumi, dapat meningkatkan risiko turunnya produktivitas pertanian, hingga mengancam ketahanan pangan dan kelang­sungan sektor pertanian.

Baca juga : Apical Gandeng Cepsa Penetrasi Pasar Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan

Salah satu dampak perubahan yang dapat dirasakan langsung oleh petani, adalah berkurang­nya supply air dan ancaman kekeringan.

Padahal, sumber air yang me­madai dan didukung infrastruk­tur yang baik sangat menentukan hasil produksi pertanian.

“Sektor pertanian menyerap sekitar 70 persen dari semua sumber daya air tawar. Kurang­nya air yang tersedia, mengancam sektor pertanian dan keamanan pasokan makanan kita,” warning-nya.

Baca juga : Kerahkan Armada Khusus, Pos Indonesia Salurkan Bantuan Pangan Pengentasan Stunting Ke 1,4 Juta Keluarga

Meski demikian, sistem per­tanian di Indonesia sudah mulai bertransformasi menjadi re­silient dan adaptif dalam me­nyikapi perubahan iklim.

Faisol menilai, saat ini sudah banyak best practice sistem pertanian di daerah-daerah di Indonesia yang bisa diadaptasi di daerah lain.

Yakni mulai dari tata kelola irigasi dengan skema pembayaran jasa lingkungan, hingga penggunaan benih yang lebih tahan di lahan kering,” pungkas Faisol.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.