Dark/Light Mode

Adaro Tak Bagi Dividen, Ini Alasannya

Rabu, 10 Mei 2023 17:26 WIB
Jajaran Direksi PT Adaro Minerals Indonesia. (Foto: Ist)
Jajaran Direksi PT Adaro Minerals Indonesia. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) tak membagikan dividen tahun buku 2022. Salah satu alasannya, dananya akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal.

Presiden Direktur Adaro Minerals Indonesia Tbk, Christian Ariano Rachmat mengatakan, pihaknya baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang salah satunya membahas soal laporan tahunan dan laporan keuangan konsolidasian ADMR tahun buku 2022.

Menurutnya, kondisi pasar yang positif pada 2022 memberikan dukungan yang kuat bagi kinerja perusahaan. "Kami dapat mencapai target dan meningkatkan profitabilitas, serta berfokus pada keunggulan operasional dan mempersiapkan perusahaan untuk pertumbuhan jangka panjang," ujarnya, di Jakarta, Rabu (10/3).

Baca juga : GameFi Lagi Naik Daun, Ini Kata CEO Indodax

Ia menjelaskan, para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan laba bersih 

perusahaan untuk tahun buku 2022 sebesar 336 juta dolar Amerika Serikat (AS). Yakni, sebesar 3,36 juta dolar AS digunakan sebagai dana cadangan wajib. 

"Sisanya, sebanyak 332 juta dolar AS akan dialokasikan sebagai laba ditahan," katanya. Artinya, pemegang saham tak akan membagikan dividen tahun ini.

Baca juga : Pakar Prediksi Hakim Bakal Vonis Bebas Teddy Minahasa, Ini Alasannya

Di kesempatan yang sama, Direktur Adaro Minerals Heri Gunawan mengungkapkan, pihaknya menahan pemberian dividen tersebut dikarenakan pertimbangan tiga faktor utama. Yaitu, kebutuhan belanja modal, khususnya untuk maruwai, metcoal dan aluminium. Lalu, pertimbangan capital structure yaitu posisi utang dan modal, serta posisi arus kas saat ini.

"Karena pertimbangan tiga hal itu, laba tahun 2022 kita tahan dulu dan akan melihat situasi ke depannya,” katanya.

Selain itu, ADMR menetapkan belanja modal sebesar 70 juta-90 juta dolar AS, di luar dari kebutuhan pembangunan smelter aluminium di Kalimantan Utara (Kaltara). “Rencananya, Capex seluruhnya digunakan untuk peningkatan kapasitas dan metcoal," imbuhnya.

Baca juga : Besok Siang, Mardiono Mau Ngadep Mega, Ini Bocoran Obrolannya

Ia menambahkan, sesuai prospektus, perolehan dari IPO (Initial Public Offering) ADMR, setelah dikurangi biaya IPO, akan digunakan untuk membayar sebagian pinjaman antar perusahaan kepada PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan untuk belanja modal perusahaan anak ADMR.

"Per 31 Desember 2022, ADMR telah menggunakan Rp 296 miliar untuk membayar sebagian pinjaman kepada ADRO," sambungnya.

Sisa saldo sebesar sekitar Rp 343 miliar ditempatkan di rekening giro dan deposito di bank pihak ketiga, dengan suku bunga 0,05 persen sampai 2,75 persen untuk rekening giro dan 4 persen untuk deposito.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.