Dark/Light Mode

Jokowi Warning Dunia Digoyang Krisis Pangan

Duh, 345 Juta Orang Terancam Kelaparan

Selasa, 16 Mei 2023 06:45 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) menyampaikan pengarahan saat Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Negara, Senin (15/5/2023). Sensus Pertanian 2023 akan dilaksanakan pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 dan mencakup tujuh subsektor yaitu tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom).
Presiden Joko Widodo (kiri) menyampaikan pengarahan saat Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Negara, Senin (15/5/2023). Sensus Pertanian 2023 akan dilaksanakan pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 dan mencakup tujuh subsektor yaitu tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom).

 Sebelumnya 
Hal tersebut terjadi karena jumlah subsidi pupuk yang dialokasikan Pemerintah saat ini, bersumber dari data Sensus Pertanian 10 tahun lalu, sehingga tidak menjawab kebu­tuhan petani di masa sekarang.

Jokowi menyesalkan data Sensus Pertanian yang tidak diperbarui secara berkala. Seharusnya sensus pertanian di­lakukan minimal lima tahun sekali, agar Pemerintah bisa memutuskan kebijakan dengan tepat.

Baca juga : Deklarasi Relawan Anies, Surya Paloh Nggak Datang Tanpa Alasan

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimistis sektor pertanian Indonesia bisa menghadapi berbagai tantangan ke depan. Seperti krisis pangan yang diakibatkan oleh ketegangan di dunia.

“Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa. Indonesia tidak boleh ragu, baik terkait tantangan krisis pangan, cuaca bu­ruk dan ketegangan dunia. Per­tanian siap menjadi penyangga pangan bangsa ini,” katanya.

Baca juga : Jokowi: Harga Cabe Di Pasar Natar Lampung, Murah Sekali

Menurutnya, sektor pertanian dan petani Indonesia merupakan salah satu bagian penting dalam menjaga ketersediaan pangan dalam kondisi apapun, bahkan sejak kemerdekaan. Bahkan, saat Indonesia dihadapkan oleh persoalan yang baru, yakni krisis ekonomi, berkali-kali sektor per­tanian yang menjadi penyangga bangsa ini.

Kemudian, lanjut Syahrul, pada masa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia hampir 2,5 tahun lebih, membuat seluruh sektor mengalami penurunan. Namun, hanya pertanian yang meningkat dengan kenaikan mencapai 16,24 persen. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.