Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Jokowi Warning Dunia Digoyang Krisis Pangan
Duh, 345 Juta Orang Terancam Kelaparan
Selasa, 16 Mei 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Masyarakat diingatkan waspada terhadap ancaman krisis pangan. Ketidakpastian ekonomi dunia, tensi geopolitik dan perubahan iklim menyebabkan jutaan orang di dunia terancam kelaparan.
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi dalam Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
Presiden mengingatkan, sektor pertanian sangat penting bagi setiap negara. Sebab, jika tak bisa ditangani dengan baik akan memberikan dampak negatif yang begitu besar.
Baca juga : Deklarasi Relawan Anies, Surya Paloh Nggak Datang Tanpa Alasan
“Hati-hati, sektor pertanian sekarang sangat rawan. Kita tahu krisis pangan di mana-mana, 345 juta orang di dunia terancam kekurangan pangan dan kelaparan karena perubahan iklim dan perang,” warning Jokowi.
Menurut eks Gubernur DKI Jakarta ini, sektor pertanian tidak hanya memberikan kehidupan bagi masyarakat. Tapi juga menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. Hal ini juga tercermin dari angka pengangguran di pedesaan lebih rendah daripada di perkotaan.
Karena itu, Jokowi sangat mendukung pelaksanaan sensus Pertanian yang bakal dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Tujuannya, agar Pemerintah bisa melihat data riil di lapangan sebagai acuan pemberian bantuan bagi para petani. Sebanyak 40 juta orang hidup di sektor ini, 29 persen dari angkatan kerja.
Baca juga : Jokowi: Harga Cabe Di Pasar Natar Lampung, Murah Sekali
“Sekali lagi, saya mendukung pelaksanaan Sensus Pertanian 2023. Saya juga minta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian mensukseskan sensus ini,” tegasnya.
Sensus Pertanian 2023 akan dilaksanakan 1 Juni-30 Juli. Diharapkan, dengan data langsung dari lapangan, bantuan yang diberikan Pemerintah tepat sasaran.
“Artinya, dua bulan selesai dan setelah itu kita mendapatkan sebuah data yang akurat dan berkualitas,” terang Jokowi.
Baca juga : Menpora Dito Banggakan Tradisi Pacuan Kuda Rakyat Kebumen
Jokowi menegaskan, kebijakan yang tepat bersumber dari data akurat. Menurutnya, Indonesia kekurangan data yang siap dan akurat. Salah satunya di bidang pertanian.
Akibat tidak adanya data yang akurat dan diperbarui secara berkala, masih ditemukan petani di lapangan yang mengeluhkan langkanya pupuk.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya