Dark/Light Mode

Dukung Program Ketahanan Energi

SKK Migas Genjot Investasi Eksplorasi Hingga Rp 45 Triliun

Rabu, 17 Mei 2023 21:31 WIB
SKK Migas terus meingkatkan investasi eksplorasi bisnis di sektor hulu migas. (Foto: Dok. SKK Migas)
SKK Migas terus meingkatkan investasi eksplorasi bisnis di sektor hulu migas. (Foto: Dok. SKK Migas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong peningkatan investasi di sektor hulu migas.

Langkah ini dilakukan dalam rangka mendukung program Pemerintah di bidang ketahanan energi.

SKK Migas menargetkan peningkatan investasi eksplorasi hingga US$ 3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun untuk dapat mengoptimalkan potensi hulu migas yang masih menjanjikan dan peranannya semakin dibutuhkan karena tidak hanya sebagai sumber penerimaan negara tetapi juga modal pembangunan.

Baca juga : Fuso Dukung Pengembangan Industri Rantai Dingin

Di tengah proses transisi yang tengah berlangsung kebutuhan energi minyak dan gas terus meningkat.

Menurut Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan minyak dan gas hingga 2050 akan terus meningkat, kebutuhan minyak meningkat 139 persen dan kebutuhan gas meningkat 298 persen.

Meskipun secara prosentase bauran energi minyak dan gas menurun, namun dari volume mengalami peningkatan. Untuk itu, peningkatan produksi migas menjadi sebuah kebutuhan dan harus didukung penemuan cadangan migas yang baru agar produksi bisa berkelanjutan.

Baca juga : Mau Pindah Ke Arab Saudi, Messi Dibayar Rp 8 Triliun

Berdasarkan tren transisi energi maka pertumbuhan penggunaan gas akan lebih tinggi dibandingkan minyak, karena gas relatif bersih dan diterima dalam era energi transisi,” ujar Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam diskusi media yang diselenggarakan SKK Migas, Rabu (17/5).

Berbicara target peningkatan produksi migas nasional di tahun 2030 yaitu minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD), menurut Benny tulang punggungnya tentu adalah eksplorasi karena cadangan yang telah diproduksi harus digantikan dengan penemuan yang baru.

"Karenanya investasi eksplorasi menjadi sangat penting,” sambung Benny.

Baca juga : Jokowi Dan PM Vietnam Bahas Investasi Hingga Energi Terbarukan

Benny menyebut, dalam upaya meningkatkan investasi eksplorasi, salah satu yang menjadi acuan dari investor adalah bagaimana daya saing antar negara terkait investasi hulu migas.

Berdasarkan data dari Wood Mackenzie, prospectivity dan attractiveness Indonesia berada tingkat menengah.

Di tataran negara sekitar kawasan, posisi Indonesia lebih baik dibandingkan Thailand dan Brunei, namun masih lebih rendah jika dibandingkan Vietnam, Malaysia dan Australia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.