Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hutan Indonesia Terbesar Ke-8 Di Dunia
Airlangga: Potensi Ekonomi Karbon Kita Rp 8.000 Triliun
Kamis, 13 April 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah melakukan banyak cara supaya cepat pulih dari krisis pasca pandemi Covid-19. Salah satunya, memanfaatkan hutan yang diyakini bisa mendukung pertumbuhan perekonomian yang lestari dan berkelanjutan.
Hutan dianggap mampu menjadi modal penggerak ekonomi dalam pembangunan nasional. Karena itu, hutan harus dijaga, dikelola, dilestarikan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan generasi sekarang maupun yang akan datang.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sumbangan sektor kehutanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,66 persen pada 2022 dapat terus ditingkatkan. Antara lain melalui penyerapan karbon.
Baca juga : Persija Vs Dewa United, Witan Kontra Egy MV
“Hutan juga berperan dalam penyediaan oksigen, pengatur tata air, pencegahan erosi dan banjir. Termasuk nilai keragaman hayati lainnya yang tidak masuk dalam perhitungan ekonomi nasional,” ujar Airlangga dalam webinar Peningkatan Peran Hutan dalam Pembangunan Nasional yang diselenggarakan Institute for Sustainable Earth and Resources (I-SER) Universitas Indonesia, di Jakarta, kemarin.
Selain itu, hutan juga berperan sebagai penggerak ekonomi. Antara lain, penyedia devisa, penyedia modal awal dalam pembangunan berbagai sektor. Serta penyedia lapangan kerja lewat kegiatan penanaman, pemeliharaan, perlindungan hutan, pemanenan hasil hutan, dan industri hasil hutan.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total luas kawasan hutan Indonesia mencapai 125,76 juta hektare, atau mencakup sekitar 62,97 persen dari luas daratan Indonesia.
Baca juga : Dubes Indonesia Di Tunis Zuhairi Misrawi Promosi Investasi Sambil Bukber
Karena luasnya itu, saat ini hutan Indonesia menjadi yang terbesar ke-8 di dunia. Tapi, pada Kongres Kehutanan Indonesia 2022, sektor kehutanan Indonesia baru berkontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 0,66 persen.
“Jadi, jumlah ini relatif kecil jika dibandingkan dengan luasan hutan Indonesia,” ujar Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar ini mengakui, luasan hutan Indonesia yang besar berpotensi mendatangkan nilai ekonomi karbon yang signifikan melalui penyerapan karbon (carbon sequestration).
Baca juga : Danone Indonesia Gandeng Kemenparekraf Dorong Potensi Desa Wisata
“Potensi ekonomi karbon Indonesia mencapai 565,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 8.000 triliun,” ungkapnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya