Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen
Ciptaker Dan Hilirisasi Jadi Senjata Pemerintah
Minggu, 28 Mei 2023 06:45 WIB
Sebelumnya
Dia menilai, kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini tumbuh positif di atas 5 persen tidak bergantung kepada kondisi global yang masih berisiko tinggi karena dampak pandemi Covid-19 dan gejolak perang Ukraina-Rusia.
“Peluang Indonesia cukup besar dari sisi pasar dalam negeri. Kalau ini dioptimalkan dengan baik, sangat mendorong pertumbuhan ekonomi. Belum lagi dari sisi investasi dan ekspor yang masih bisa ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Baca juga : Bank bjb Angkat Tomsi Tohir Dan Rudie Kusmayadi Sebagai Komisaris Baru
Namun, kata Piter, saat ini masih banyak kebijakan dan langkah Pemerintah yang belum sepenuhnya tepat dalam mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi hingga 5,7 persen di 2024.
Pemerintah, kata dia, harus mereformasi struktur perekonomian, khususnya terkait sistem keuangan. Dan melahirkan kebijakan-kebijakan yang tepat dalam mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi tahun depan.
Baca juga : Lepas Kloter 2 Di Bekasi, Komisi VIII DPR Minta Jemaah Haji Jaga Stamina
“Perlu diberantas tindakan korupsi yang menciptakan ekonomi biaya tinggi (high cost economy),” katanya.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, Pemerintah harus menaikan target pertumbuhan ekonomi hingga di angka 7 persen jika mau Indonesia menjadi negara maju sesuai target. Bhima mewanti-wanti Pemerintah agar jangan hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi dari booming harga komoditas yang diperkirakan bakal melandai ke depannya.
Baca juga : Presiden Iran Dan Jokowi Teken 10 Kerja Sama
“Kalau batubara dan minyak kelapa sawit tidak lagi berjaya, motor pertumbuhan makin pelan jalannya, target akan sulit tercapai,” ujar Bhima. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya