Dark/Light Mode

Erick Sedang Hitung Kebutuhan KAI

Rencana Impor KA Tinggal Selangkah Lagi

Selasa, 30 Mei 2023 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Tho­hir. (Foto: Antara)
Menteri BUMN Erick Tho­hir. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengguyur modal PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk meningkatkan kapasitas produksi, mesti didukung semua pihak terkait. Sebab, langkah tersebut sangat dibutuhkan untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan penumpang angkutan massal di atas rel.

Menteri BUMN Erick Tho­hir mengungkapkan, harus ada langkah solutif untuk tetap bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang se­lama ini mengandalkan transpor­tasi massal seperti kereta api.

“Jadi bukan sekadar ribut impor (atau tidak) saja tanpa solusi buat masyarakat pengguna kereta yang kini berhimpit-himpitan,” kata Erick di Jakarta, Kamis (25/5).

Baca juga : DKI Bangun Tower Kedua Di Rusun Nuansa Cilangkap

Karena itu, pihaknya akan mendorong kapasitas produksi PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA, melalui pembe­rian Penyertaan Modal Negara (PMN) pada tahun depan.

“Saya sudah memasukkan (usu­lan) di 2024, salah satunya PMN untuk INKA, kalau tidak salah Rp 1,5 triliun asal konteksnya mem­perbesar produksi,” imbuhnya.

Erick menilai, keterbatasan produksi INKA saat ini mem­buat perusahaan tak bisa me­masok seluruh kebutuhan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, untuk periode 2022-2025.

Baca juga : Kemenkes Minta Nakes-Dokter Tak Tinggalkan Pelayanan Pasien

Padahal PT KCI membutuhkan sebanyak 10 trainset Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang bakal pensiun tahun ini.

Erick bilang, untuk memenuhi kebutuhan KRL tersebut, impor kereta bekas dari Jepang meru­pakan salah satu opsi yang perlu dilakukan. Menurutnya, opsi itu mulai mendapat lampu hijau dari stakeholder terkait.

Erick mengaku, pihaknya telah berdiskusi dengan Men­teri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dan menteri terkait lainnya terkait rencana impor kereta tersebut. Sekarang tinggal selangkah lagi untuk mengambil keputusan.

Baca juga : Changfeng Hospital Beijing Kebakaran, 21 Meninggal, 71 Dievakuasi

“Sekarang tinggal tunggu (rapat) koordinasi dengan Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan),” katanya.

Di samping itu, Erick kini sedang menunggu dua data yang harus difinalkan dari PT INKA dan PT KAI.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.