Dark/Light Mode

Soal Impor KRL Bekas, Menperin: Nggak Boleh Terulang Lagi

Sabtu, 4 Maret 2023 22:01 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Ist)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita buka suara soal polemik impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang. Dia meminta, ke depan tidak terulang lagi.

“Ke depan kasus seperti ini, apalagi impor, tidak boleh terulang lagi,” ujar Agus kepada wartawan, Sabtu (4/3).

Menurut politisi Partai Golkar itu, seharusnya perencanaan kebutuhan kereta api lebih terstruktur dan sistematis. Mulai dari jangka menengah sampai jangka panjang. “Sehingga  semua stakeholders siap,” tambahnya.

Selain itu, kata Agus, harus ada keseimbangan antara penggunaan dari industri dalam negeri dan tetap terciptanya penyerapan tenaga kerja. Di saat bersamaan, lanjut Agus, pelayanan transportasi publik terjaga.

Baca juga : Jumat Pagi, Rupiah Tergelincir Lagi

“Importasi tetap ada dalam opsi, walaupun tidak prioritas, apalagi barang bekas," katanya.

Kebijakan bisa berupa retrovit atau gabungan antara retrovit dan importasi. Retrovit adalah penambahan teknologi pada kereta lama.

Untuk diketahui, PT KCI berencana untuk mengimpor gerbong KRL bekas dari Jepang dalam rangka peremajaan armada. PT KCI beralasan impor tersebut diperlukan untuk menggantikan rangkaian KRL yang akan dipensiunkan.

Namun, rencana impor KRL dari Jepang tersebut masih belum direstui oleh Kementerian Perindustrian karena terkait kebijakan Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN). Pemerintah menginginkan PT KCI memesan KRL dari PT Industri Kereta Api atau PT INKA.

Baca juga : Padang Bulan Hadirkan Konsep Resto Modern dan Terjangkau

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, persoalan pengadaan gerbong kereta untuk menggantikan 10 rangkaian kereta KRL Jabodetabek yang akan dipensiunkan pada 2023 ini harus segera diselesaikan. Rencana Luhut akan mengumpulkan para menteri terkait di kantornya, Senin (6/3).

Luhut menyayangkan, perencanaan pengadaan gerbong kereta ini tidak dilakukan sejak awal, sehingga industri dalam negeri memiliki rentang waktu yang cukup untuk memproduksi kebutuhan rangkaian kereta tersebut. 

“Jadi ini kita nggak boleh buat kesalahan-kesalahan seperti ini lagi, dulu kita pernah impor barang bekas, masa sekarang impor barang bekas lagi. Saya bilang kenapa tidak dibuat perencanaan supaya tidak impor," kata Luhut di Jakarta, Jumat (3/3).

Luhut mempertimbangkan, membolehkan impor KRL bekas. Tetapi sebelumnya harus dilakukan audit terlebih dahulu dengan mengirimkan tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dari Indonesia.

Baca juga : Parpol Boleh Pasang Atribut

“Kita mau kirim BPKP kesana, untuk melakukan audit dulu barangnya,” kata Luhut.

Luhut menambahkan, PT KCI bisa membeli KRL bekas dari pihak yang bertanggungjawab dan bukan merupakan pihak ketiga. Hal tersebut bertujuan menghindari risiko penyimpangan harga.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menuturkan, total rangkaian KRL Jabodetabek yang akan dipensiunkan berjumlah 29 rangkaian kereta. Secara terperinci, 10 trainset akan dipensiunkan pada 2023 dan 19 lainnya menyusul pada 2024.

Namun, rencana impor KRL dari Jepang tersebut masih belum direstui oleh Kementerian Perindustrian karena terkait kebijakan Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN). Pemerintah menginginkan PT KCI memesan KRL Jabodetabek dari PT Industri Kereta Api atau PT INKA.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.