Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Untuk Investasi Dan Tuntaskan Proyek Tol
8 BUMN Bakal Diguyur Modal Rp 57,9 Triliun
Jumat, 9 Juni 2023 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai untuk delapan BUMN pada 2024 dengan total sebesar Rp 57,9 triliun. Salah satu alasannya, untuk menyelesaikan proyek pembangunan ruas tol.
Erick menerangkan, PMN tersebut akan digunakan untuk tambahan investasi dan operasional perusahaan, serta untuk menuntaskan proyek-proyek yang sedang dikerjakan. Mayoritas PMN diajukan untuk BUMN Karya, dan BUMN Reasuransi.
“Pengajuan PMN untuk tahun 2024, sekaligus tambahan PMN di tahun ini. Namun, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengakumulasinya di PMN tahun 2024. Itu mengapa angka PMN tahun 2024 menjadi lebih besar, berubah dari Rp 33,9 triliun menjadi Rp 57,9 triliun,” jelas Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (5/6).
Baca juga : Erick Optimistis, Setoran Dividen BUMN 2024 Bisa Kembali Tembus Rp 80,2 Triliun
PMN yang sebelumnya diajukan untuk bisa cair di tahun 2023, di antaranya PT Hutama Karya (Persero) atau HK sebesar Rp 12,5 triliun, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA sebesar Rp 8 triliun, dan IFG (Bahana Pembinaan usaha Indonesia) sebesar Rp 3,56 triliun, sehingga total mencapai Rp 24 triliun.
Dikatakan mantan bos Klub Inter Milan ini, sebenarnya ada usulan yang sudah disepakati untuk tambahan PMN tahun ini, yakni untuk IFG sebesar Rp 3,56 triliun.
“Karena sitaan dari Kejaksaan (Agung) tidak bisa berupa cash, dan masih barang. Ada juga untuk Wijaya Karya, dan Hutama Karya, tetapi sekali lagi oleh Kemenkeu pengajuannya dimasukkan untuk anggaran tahun 2024,” tambah Erick.
Baca juga : Wapres Tegaskan, Proyek Tol Langit Nggak Disetop
Selanjutnya, jumlah PMN yang diajukan di tahun depan yaitu, PT PLN (Persero) sebesar Rp 10 triliun, ID Food sebesar Rp 1,9 triliun, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) sebesar Rp 4 triliun, PT Hutama Karya (Persero) Tbk sebesar Rp 10 triliun, Industri Kereta Api (INKA) sebesar Rp 3 triliun, IFG sebesar Rp 3 triliun dan Rekayasa Industri (Rekin) sebesar Rp 2 triliun.
Dalam mengajukan nominal PMN, Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) ini memastikan, pihaknya berupaya menyeimbangkan antara PMN dan dividen yang dihasilkan oleh perusahaan pelat merah.
Total PMN tunai tahun 2020 hingga 2024 ditargetkan sebesar Rp 254 triliun atau sebesar 48 persen. Sementara target dividen sebesar Rp 273,5 triliun atau sebesar 52 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya