Dark/Light Mode

LPEI Komit Terapkan ESG Sebagai Standar Kinerja Operasional

Kamis, 22 Juni 2023 18:18 WIB
Seminar bersama LPEI dan Moordyrs Analytics bertajuk Addressing Key Challenges in Climate Change, Rabu (21/6). (Foto: Istimewa)
Seminar bersama LPEI dan Moordyrs Analytics bertajuk Addressing Key Challenges in Climate Change, Rabu (21/6). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dari aspek ESG kegiatan usaha, LPEI memberikan edukasi kepada para nasabah tentang pentingnya penerapan ESG dan pengaruh perubahan iklim terhadap keberlangsungan bisnis mereka.

Selain itu, LPEI juga memperhatikan manfaat ganda (multiplier effect) yang diciptakan terhadap ekonomi, masyarakat dan lingkungan dari pengembangan kapasitas yang dilakukan kepada para pelaku usaha di Indonesia salah satunya melalui program Desa Devisa.

"Tentunya kami akan proaktif dalam implementasi prinsip ESG. LPEI akan turut berperan menjadi salah satu lembaga dalam implementasi ESG untuk mendukung ekosistem ekspor berkelanjutan," tutur Felia.

Baca juga : Event Higgs Domino Tawarkan Kegembiraan Tiada Tara

Sementara itu, Chief APAC Economist Economic Solutions Moody’s Analytics Steve Cochrane mengatakan, saat ini negara-negara masih merasakan dampak ekonomi yang diakibatkan pandemi Covid-19 walaupun saat ini sedang dalam proses pemulihan.

Ketegangan politik yang sedang terjadi di beberapa negara juga ikut memicu instabilitas ekonomi dunia.

Menurut dia, terdapat resiliensi ekonomi negara-negara Asia Tenggara dalam hal ini Indonesia yang didorong permintaan domestik yang kuat, kebijakan ekonomi Indonesia yang suportif dan produk domestik bruto yang stabil.

Baca juga : El Real Stop Belanja Pemain

“Meskipun negara-negara di Amerika dan Eropa sebagian masih menghadapi tantangan ekonomi, negara-negara di Asia Tenggara justru saat ini sedang dalam masa ekspansi. Salah satunya Indonesia yang saat ini dalam masa melakukan ekspansi bisnis dan diprediksi ekonomi indonesia akan semakin kuat di tahun depan,” ujar Steve.

Direktur Global Industry Practice Group Moody’s Analytic Yasman Moghaddam menuturkan, perubahan iklim memiliki dampak yang lebih luas dan signifikan bagi ekonomi negara-negara di dunia setelah gelombang pandemi Covid-19.

Dampak tersebut dapat dibagi menjadi dua yakni risiko fisik yang dipicu oleh cuaca ekstrim yang saat ini seringkali terjadi maupun perubahan iklim lainnya. Dan risiko transisi yang dipicu oleh kebijakan, teknologi dan preferensi konsumen.

Baca juga : Hadapi El Nino, Ganjar Siapkan Cadangan Pangan Hingga Optimalisasi Dana Desa

“Kedua risiko tersebut pada akhirnya akan memberikan tantangan terhadap stabilitas bisnis dan ekonomi,” kata Yasman.

Ia menjelaskan, pentingnya peran lembaga pembiayaan untuk meningkatkan kesadaran dalam menerapkan ESG di kegiatan bisnis para pelaku usaha khususnya eksportir.

“Perubahan iklim tidak hanya terjadi saat ini namun dapat merefleksikan bagaimana masa depan kita dalam 20 tahun mendatang,” pungkas Yasman. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.