Dark/Light Mode

Jelang Operasi Penuh LRT Jabodebek

Sediakan Angkot Ke Stasiun Jangan Cuma Andalkan Ojol

Sabtu, 15 Juli 2023 07:30 WIB
Direktur PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo. (Foto: dok. KAI)
Direktur PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo. (Foto: dok. KAI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Operasional LRT (Lintas Rel Terpadu) Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi), harus didukung dengan ketersediaan angkutan umum yang memudahkan akses dari rumah menuju stasiun. Tidak hanya mengandalkan ojek online atau ojol, karena ongkosnya lebih mahal.

Menurut pengamat trans­portasi Djoko Setijowarno, angkutan umum merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) untuk warganya dalam hal transportasi.

Hal ini penting dilakukan bila Pemerintah serius ingin mengajak masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke trans­portasi umum.

Baca juga : Lestari: Perlu Kebijakan Antisipatif Sikapi Perkembangan Kecerdasan Buatan

“Sekarang mau ke Stasiun LRT, angkutan umumnya ada nggak? Misalnya, yang tinggal di Depok itu, bagaimana ke stasiunnya? Ini yang harus disiapkan masing-masing Pemda, jangan warganya disuruh naik kendaraan online,” tegas Djoko saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Apalagi, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Ke­menhub) juga akan menerapkan tarif LRT sebesar Rp 5.000 per kilometer (km) pertama dan Rp 700 per kilometer berikutnya, se­hingga untuk jarak terjauh tarifnya mencapai Rp 18.000-Rp 25.000.

Bila dibandingkan dengan angkutan bus Jabodetabek Resi­dence (JR) Connection, kata dia, tarifnya hampir sama.

Baca juga : KSP Optimis LRT Jabodebek Bisa Diluncurkan Pertengahan Juli

Sebagai gambaran, bus JR Connection dikelola Perum PPD, yang kini telah merger dengan Perum Damri, melayani masyarakat dari titik-titik Ja­bodetabek menuju pusat Kota Jakarta.

Untuk itu, bila masyarakat menggunakan LRT sebagai pilihan transportasi, maka perlu mengeluarkan ongkos tamba­han dari rumah ke stasiun. Karenanya, dibutuhkan kehadiran angkutan umum, seperti Mik­rotrans atau angkot.

“Untuk tarif LRT tidak masalah besarannya karena hampir sama dengan JR Connection. Yang harus dipertimbangkan, ongkos dari rumah sampai ke tujuan, to­talnya jangan sampai Rp 50.000. Nanti, orang enggan pindah ke transportasi umum,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.