Dark/Light Mode

Pesan PBNU Ke Capres

Silakan Pinang Kader NU, Tapi Jaga Marwah NU!

Selasa, 9 Mei 2023 09:02 WIB
Gedung PBNU. (Foto: Ist)
Gedung PBNU. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kader Nahdlatul Ulama (NU) jadi incaran para capres untuk dijadikan cawapresnya demi mendulang suara pada Pilpres 2024. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mempersilakan para capres meminang kadernya. Namun, ingat jaga marwah NU!

Ketua PBNU, Ahmad Fahrurrozi mengatakan, para capres banyak yang nyaman berpasangan dengan kader NU. Pasalnya, NU sudah dikenal sebagai Ormas moderat.

"Silakan setiap capres memilih pasangan dari NU secara langsung. Namun, tanpa melibatkan institusi organisasi agar tidak menyeret nama NU dalam pusaran konflik kepentingan," ujar Ketua PBNU, Ahmad Fahrurrozi saat dihubungi, Senin (8/5).

NU, kata Gus Fahrur, tidak akan menyodorkan kadernya untuk menjadi cawapres kepada capres atau partai politik. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah NU terlibat dalam perbedaan pilihan masyarakat.

Baca juga : Prabowo Diserang Kembali, Dasco Minta Kader Gerindra Tidak Membalas

"PBNU tidak akan pernah terlibat dalam proses pengajuan ataupun memberi dukungan kepada kandidat Pilpres tertentu, karena itu bukan bagian dari fungsi ormas sosial keagamaan," ujar Gus Fahrur.

Menurut dia, perbedaan pilihan politik dalam pilpres dan pileg harus tetap berjalan dengan kesantunan dan aturan demokrasi yang sehat. Jangan sampai ada intimidasi dan kebencian.

“Kader NU menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat,” katanya.

Untuk diketahui, saat ini disebut-sebut ada 10 tokoh NU yang dianggap layak atau berpeluang menjadi bakal cawapres pada Pilpres 2024. Di antaranya Erick Thohir, Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, dan Yenny Wahid.

Baca juga : Pelaku Penembakan Di MUI Alami Luka Luar, Tapi Tak Sebabkan Kematian

Lalu, apa kata PDIP, Gerindra dan NasDem yang sudah mempunyai capres. PDIP menilai syarat yang diberikan PBNU bagus. "Pernyataan yang tepat dan bijaksana. NU dan ormas Islam lain yang moderat, telah terbukti menjadi perekat persatuan dan jangkar perjalanan negara bangsa," puji politisi PDIP Hendrawan Supratikno, kemarin.

Dia optimis, capres PDIP Ganjar Pranowo akan didukung warga NU. Pasalnya, Ganjar berasal dari keluarga besar NU kultural.

Sementara, Gerindra memahami batasan yang menjadi prinsip NU pada proses politik praktis. "Saya kira, apa yang disampaikan PBNU itu normatif. Artinya, memang standarnya harus begitu. Artinya, NU secara formal tidak terlihat dari bidang perpolitikannya," beber Wakil Ketua Umum Gerindra Irfan Yusuf, kemarin.

Namun, dia yakin NU juga ingin ada kadernya yang ikut serta dalam kontestasi Pilpres. "Cukup jelas apa yang disampaikan Gus Fahrur, silakan mau ambil kader nahdliyin, tapi bukan ambil NU-nya. Artinya, secara jemaah silakan, rapi secara jamiyyah alias organisasi, NU tidak terlihat dalam proses itu," jelas Gus Irfan, sapaan Irfan Yusuf, kemarin.

Baca juga : Ganjar Tak Terkalahkan

NasDem juga menghargai prinsip NU. Menurut Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago, pesan NU ini sebagai warning agar parpol selektif memilih bakal cawapres dari kalangan nahdliyin. "Jadi sudah jelas bagi parpol jika ada warga nahdliyin yang mencalonkan diri sebagai cawapres, itu bersifat personal. Bukan atas nama organisasi," tukas Irman, kemarin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :