Dark/Light Mode

Lestari: Perlu Kebijakan Antisipatif Sikapi Perkembangan Kecerdasan Buatan

Rabu, 21 Juni 2023 20:43 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Sikap dan Kebijakan Indonesia tentang Kecerdasan Buatan, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu 21/6. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Sikap dan Kebijakan Indonesia tentang Kecerdasan Buatan, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu 21/6. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan, seluruh stakeholder perlu membuat kebijakan antisipatif dan adaptif sebagai panduan etis dan legal dalam menyikapi perkembangan teknologi di era pemanfaatan kecerdasan buatan saat ini.

"Dunia semakin cerdas dengan teknologi berkembang cepat, bila tidak disikapi secara bijaksana akan jadi ancaman," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Sikap dan Kebijakan Indonesia tentang Kecerdasan Buatan, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (21/6).

Baca juga : Punya Peran Penting, Jadikan Suporter Sebagai Pemain Ke 12

Diskusi yang dimoderatori Luthfi Assyaukanie (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) itu, menghadirkan Teguh Arifiadi (Plt. Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika, Kemenkominfo RI), Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono (Founder Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial/KORIKA - Guru Besar Institut Teknologi Bandung), Dr. Sri Safitri (Head of Education Ecosystem PT.Telkom) dan Dr. dr. Bayu Prawira Hie (Executive Director Intellectual Business Community) sebagai narasumber. Selain itu, hadir pula Muhammad Farhan (Anggota Komisi I DPR RI) sebagai penanggap.

Menurut Lestari, penyikapan terhadap kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) sangat dipengaruhi bagaimana kita menempatkan perkembangan teknologi dalam aspek kemanusiaan itu sendiri.

Baca juga : Budaya Literasi Penting Untuk Hadapi Perkembangan Teknologi

Karena, Rerie sapaan akrab Lestari berpendapat, salah satu kekhawatiran adalah semakin manusia bergantung pada teknologi, manusia akan semakin kehilangan nilai.

Selain itu, manusia berpotensi tidak dapat mengontrol dirinya, tunduk pada alat yang diciptakan. Kekhawatiran lain, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, kecerdasan buatan dengan ragam aplikasi cerdas dapat mengganti peran pekerja di berbagai sektor, termasuk pendidikan.

Baca juga : Kepala BPIP: Pancasila Landasan Perkembangan Iptek

Sehingga, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, keberadaan teknologi modern dengan ragam tawarannya, menuntut kita untuk berpikir tentang masa depan manusia, khususnya masa depan generasi penerus bangsa.

Sehingga, tambah Rerie, jika tidak melakukan persiapan dan antisipasi perkembangan AI dengan sejumlah kebijakan yang tepat, kemudahan yang kita dapatkan berpotensi akan berubah menjadi bencana.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.