Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pupuk Kaltim Bangun Pabrik Di Papua
Bahlil Lirik Pasar Australia
Senin, 17 Juli 2023 06:45 WIB
Sebelumnya
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengapresiasi upaya Pemerintah Pusat mendukung pembangunan pabrik pupuk di Fakfak.
Dia menilai, dukungan Pemerintah Pusat sangat tepat karena Indonesia timur belum memiliki pabrik pupuk untuk menjawab permintaan sektor pertanian dan perkebunan.
“Indonesia timur nantinya bisa mengimbangi saudara-saudara yang ada di wilayah barat,” kata Paulus.
Baca juga : Kunker Ke Bandung, Presiden Jokowi Ngopi Di Park Cikutra
Sebelumnya, Senior Vice President (SVP) Pengembangan Pupuk Kaltim Indardi mengatakan, Pupuk Kaltim sebagai anak perusahaan BUMNPupuk Indonesia, mengungkapkan potensi pengembangan pabrik petrokimia di Papua Barat dalam rangka menopang ketahanan pangan nasional.
“Pabrik Pupuk Kaltim di Papua Barat nantinya memiliki kapasitas 2 juta ton per tahun, terdiri atas 1,15 juta ton Urea dan 825.000 ton Amoniak,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pengembangan pabrik di Papua Barat secara pasti akan meningkatkan kapasitas produksi Urea Pupuk Kaltim saat ini sebesar 3,4 juta MTPY, dan Amoniak 2,7 juta MTPY dari pabrik di Kota Bontang Kalimantan Timur.
Baca juga : Les Parisien Dapat Milan Skriniar Gratis
Sementara untuk pabrik di Papua Barat, akan memiliki kapasitas Amoniak Plant sebesar 2.500 MTPD dan Urea Plant 3.500 MTPD dengan rata-rata produksi 2 juta MTPY.
“Dari total produksi tersebut, Pupuk Kaltim akan mampu menyumbang sekitar 80 persen kebutuhan urea nasional pada 2030,” kata Indardi.
Rencana pembangunan pabrik Amoniak-Urea di Fakfak, Papua Barat sebagai upaya korporasi menangkap peluang guna menopang ketahanan pangan dan perekonomian nasional, khususnya untuk penguatan bisnis inti dalam pemenuhan kebutuhan pupuk domestik.
Baca juga : Bawaslu Putuskan KPU Kaltim Langgar Administrasi
Pengembangan pabrik di Fakfak merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Pengembangan pabrik melihat kebutuhan Urea dalam negeri yang diprediksi mencapai 6-7 juta ton di tahun 2030 sehingga pasokan yang lebih besar penting disiapkan secara optimal untuk mendukung pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan di Indonesia.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya