Dark/Light Mode

Sinergi Dengan Kejaksaan Agung

Erick Bidik Oknum Korup Dapen BUMN

Jumat, 28 Juli 2023 07:25 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara)
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, ingin menyapu bersih oknum nakal dalam mengelola dana pensiun (dapen) merupakan keputusan tepat. Sebab, membenahi manajemen merupakan hal sangat mendasar untuk memastikan dana tersebut bisa dikelola dengan professional.

Penilaian itu disampaikan pengamat BUMN dari Universi­tas Indonesia (UI) Toto Pranoto. Dipaparkannya, Menteri BUMN telah menyatakan hanya sekitar 35 persen saja dapen BUMN dalam kondisi sehat. Sisanya ada dalam kondisi yang relatif memprihatinkan.

Baca juga : PAN Bekasi Bidik 8 Kursi Dewan

Toto menilai, ada beberapa masalah dalam tata kelola da­pen, khususnya yang terkait pengelolaan investasi portofolio yang dianggap tidak proper, atau juga penyertaan investasi lang­sung yang tidak dilandasi kajian komprehensif.

“Dampak masalah tata kelola itu berakibat kerugian bagi da­pen terkait,” tutur Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Jokowi: Jangan Ada Lagi Oknum Kejaksaan Yang Main Hukum, Nitip Rekanan Proyek

Sebetulnya, lanjut Toto, dalam pengelolaan dapen di Indonesia, termasuk dapen BUMN, sudah ada regulasi yang mengatur dengan jelas soal kepesertaaan, pendanaan, pengelolaaan in­vestasi yang proper serta aspek pengawasan.

Dari sisi kepersertaaan dan pendanaan telah diatur dengan jelas, siapa yang bisa menjadi anggota dapen BUMN. Kemu­dian iuran peserta dapen bersum­ber dari kontribusi peserta dan pemberi kerja (employer).

Baca juga : Erick Berhasil Dorong Kinerja BUMN Kinclong

Model pengelolaan dapen bisa berbentuk Dapen Manfaat Pasti atau Dapen Iuran Pasti, tergantung preferensi dari dapen bersangkutan.

Nah, kata Toto, masalah yang sering muncul adalah iuran pemberi kerja sering tidak tepat waktu, sehingga menimbul­kan Past Service Liability (PSL) yang besar. Situasi ini yang bisa mengganggu sustainibilitas da­pen tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.