Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kadin: Sektor Pangan Penyumbang Tertinggi PMDN Rp 7 Triliun

Senin, 16 September 2019 13:59 WIB
Suharyo Husein (Foto: Istimewa)
Suharyo Husein (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyebutkan sektor pertanian merupakan penyumbang tertinggi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama ini, yakni Rp 7,1 triliun. Populasi 260 juta jiwa dan tingkat konsumsi pangan yang tinggi menjadi pendorong investasi di sektor pangan terkerek.

Oleh karena itu, ada beberapa usulan kebijakan guna menderaskan investasi khususnya di bidang tanaman pangan. Misalnya, penyediaan lahan bagi perluasan produksi, menyediakan infrastruktur pendukung, mempercepat perluasan dan peningkatan kapasitas pelabuhan, peningkatan produktivitas, menghapus bea masuk atas impor beberapa produk dan penguatan kemampuan pemasaran. 

"Contoh konkretnya bentuk Food Estate terutama corn estate sebagai salah satu alternatif. Investasi dengan ekstensifikasi ini bisa dilakukan baik dengan pola inti plasma, maupun kerjasama penuh dengan petani," ucap Suharyo Husein, perwakilan Kadin yang ikut dalam rapat koordinasi dengan Ditjen Tanaman Pangan, Kamis lalu.

Baca juga : Ratu Malaysia Sedih Atas Penangkapan Pengkritik Online

Suharyo menyatakan selama ini terdapat beberapa variabel yang menjadi penghambat investasi. Yakni inkonsistensi regulasi, pajak, tenaga kerja, ketersediaan lahan dan kualitas infrastruktur. "Yang paling signifikan sebenarnya adalah ketersediaan lahan, infrastruktur, teknologi dan akses terhadap teknologi, pembiayaan dan iklim usaha. Itu yang harus kita cari solusinya,” terangnya.

Sementara itu, Alex, salah satu pengusaha tepung tapioka asal Surabaya menyatakan siap untuk meningkatkan investasi di bidang pasca panen tanaman pangan, seperti menghasilkan beras analog. Hal ini dipastikan dapat meningkatkan pendapatan petani.

"Teknologi pascapanen sangat penting untuk menghasilkan keuntungan petani yang lebih besar. Dengan teknologi budidaya, seperti halnya di lahan kami dari 1 hektar sebanyak 5.400 batang bisa menghasilkan 150 ton singkong. Tepung tapioka ini diolah lebih lanjut menjadi beras analog," jelasnya.

Baca juga : Menteri Rini: Proyek Pengembangan Pelabuhan Benoa Dukung Konektivitas Tol Laut

"Target kami bisa mensuplai beras analog untuk diabetes dengan produksi 25 ton per hari. Kami siap bekerjasama dan meningkatkan pendapatan petani dengan upaya bersama meningkatkan teknologi pascapanennya,” tandas Alex.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, menyatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, pihaknya bertekad memperluas investasi di bidang tanaman pangan. Tercatat, neraca perdagangan sektor pertanian surplus 11 miliar dolar AS. Kendati demikian, Kementan tetap mendorong investasi dan ekspor sektor pertanian.

"Petani kalau disuruh membangun usahataninya sendiri pasti kesulitan, maka perlu adanya investasi untuk membangun sektor tanaman pangan. Potensi yang ada di tanaman pangan tidak hanya dari sisi onfarm saja tapi juga hilir,” ungkap Suwandi.

Baca juga : Industri Kimia Hilir Sumbang PDB Rp 91,7 Triliun

Suwandi membeberkan ada beberala langkah nyata guna percepatan ekspor dan investasi, salah satunya dengan membangun industri pertanian di desa. Terobosan ini akan menciptakan keseimbangan kota dan desa. Desa dikembangkan menjadi industrialisasi berbasis agro karena lebih dekat bahan baku, tenaga kerja dan lahan tersedia, plus didukung infrastruktur, kota menjadi pusat pasarnya.

"Hubungan desa-kota semakin kuat. Demikian juga halnya untuk Jawa dan luar Jawa, wilayah Barat dan Timur, hubungan ekonomi menjadi semakin seimbang,” jelasnya. Ke depannya, sambung Suwandi, tidak ada lagi remote area, namun daerah pelosok mulai dikembangkan dengan meilhat potensi sumberdaya di masing-masing wilayah. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.