Dark/Light Mode

Ratu Malaysia Sedih Atas Penangkapan Pengkritik Online

Minggu, 15 September 2019 13:15 WIB
Ratu Malaysia Sedih Atas Penangkapan Pengkritik Online

RM.id  Rakyat Merdeka - Ratu Malaysia, Raja Permaisuri Agong Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah Sultan Iskandar kembali aktif di sosial media Twitter, Sabtu (14/9). Kembalinya sang ratu untuk menyampaikan rasa kecewanya atas penangkapan seorang netizen yang diduga menkritik dan menghina sang ratu di sosial media.

Dalam pernyataanya, Ratu Malaysia menyebut tidak pernah meminta polisi untuk bergerak menahan si pengkritik. Ratu mengaku kaget dan sedih mendengar kabar penangkapan itu. Pelaku dikabarkan ditahan polisi pada Jumat (13/9), di Kota Klang, atas tuduhan menghina anggota kerajaan.

Sebelumnya, Ratu Malaysia undur diri dengan menutup akun Twitternya pada Rabu lalu (11/9). Keputusan ratu menutup akunnya membuat warga Malaysia sedih. Mereka meminta sang ratu kembali aktif di dunia maya. Netizen mengaku tidak sabar menanti setiap postingan terbaru sang ratu di sosial medianya.

Baca juga : Relaksasi dan Lepas Penat Asyik Dengan Baca Buku di Book Bar Gran MeliĆ” Xian

Ratu Malaysia dikabarkan menutup akun medsosnya setelah mendapat banyak kritikan dan cemoohan dari netizen saat dia memposting foto dan videonya saat perayaan kemerdekaan Malaysia. Netizen menyebut kelakuan sang ratu kekanak-kanakan dan tidak sesuai dengan posisinya karena sibuk mengabadikan foto acara dengan ponsel dan kameranya.

Sang ratu mengatakan bahwa Raja Malaysia yang memintanya untuk mengambil gambar. Ratu mengatakan dia hanya "memenuhi permintaan raja." Meski banyak kritikan, banyak juga yang membela sang ratu. Mereka meminta ratu tetap aktif di sosial media dan menjadi sosok online pujaan warga Negeri Jiran. Tidak lama usai berita pembully-an ratu terjadi, polisi pun dikabarkan menahan seorang netizen yang dinilai 'mengompori' dengan ujaran sinis.

"Saya benar-benar sedih mendengar polisi menahan orang-orang ini. Saya dan suami saya tidak pernah meminta polisi menindak mereka yang menyampaikan ujaran kebencian kepada kami," ujar sang ratu dikutip Strait Times.

Baca juga : Wakil PM dan Dubes Malaysia Bakal Hadiri Pemakaman Habibie di TMP Kalibata

"Ini negara bebas. Saya sudah minta secara pribadi pada pihak istana agar memberi tahu polisi untuk tidak mengambil tindakan. Saya tidak menutup akun media sosial karena ulah mereka," jelas sang ratu.

"Suami saya dan saya tidak pernah meminta polisi bertindak. Dan saya tidak pernah sedih melihat komentar di media sosial. Saya justru tertawa karena Allah tahu saya orangnya seperti apa," cuit sang ratu di akun Twitternya.

Jumat lalu, polisi menggelandang anggota Partai Sosialis Malaysia Khalid Ismath karena dinilai memposting ujaran kebencian kepada ratu. Dia ditahan atas pasal hasutan tahun 1948. Dia pun mendekam di penjara semalam dan dikeluarkan pada Sabtu (14/9) dengan jaminan.

Baca juga : Van Dijk Dianggap Layak Jadi Pemain Terbaik Dunia

Penangkapan Ismath mengundang kritik dari pengacara bersangkutan serta kelompok aktivis HAM. Wakil Ketua PSM S Arutchelvan mengatakan penangkapan anggotanya dinilai berlebihan dan tidak perlu. Ismath pun membantah sengaja sudah menghina ratu. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.